Pengrajin Cobek Kebanjiran Order

Warga Kampung Pangleseran, RT 3/4, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, saat membuat kerajinan cobek dan ulekan dari batu poslen.

GUNUNGGURUH – Para pengrajin cobek dan ulekan batu di Kampung Pangleseran, RT 3/4, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, kebanjiran pesanan. Pesanan tak hanya datang dari Sukabumi, melainkan juga banyak pesanan dari luar daerah, seperti, Bogor, Cianjur, Bekasi dan lainnya.

Seorang Pengrajin Cobek Batu, Herman Nurarifn (38) mengatakan, meski usaha yang digelutinya baru satu bulan, namun banyak pesanan dari pelanggan yang tidak terpenuhi.

Bacaan Lainnya

“Dalam satu minggu, paling sedikit warga Sukabumi memesan 70 cobek. Belum lagi, pesanan dari luar daerah. Kalau dijumlahkan seluruhnya, bisa sampai ratusan. Sementara bila dinominalkan, bisa mencapai Rp3 sampai Rp4 juta per minggunya,” jelas Herman kepada Radar Sukabumi, Jumat (27/9).

Kerajinan Cobek batu yang diproduksinya, terbuat dari batu jenis poslen yang dibeli di daerah Cimaja, Cibamban, Cikadu Palabuhanratu. “Biasanya, bahan untuk membuat cobek ini diambil dari sungai Cimandiri.

Namun karena aksesnya sangat sulit dilintasi kendaraan, maka terpaksa kami membeli di daerah Palabuhanratu,” ujarnya.

Kerajinan cobek batu ini, sambung Herman, bermula dari hobbi. Setelah itu, dikembangkan dengan warga lainnya untuk membuat usaha dengan harapan dapat menambah penghasilan warga di kampung tersebut. “Iya, awalnya saya hanya membuat satu cobek untuk keperluan istri.

Tidak lama setelah itu, banyak warga yang memesan. Bahkan, sampai tidak terpenuhi. Karena, banyak warga yang menganggur, akhirnya kami bekerjasama dengan mereka sampai sekarang,” imbuhnya.

Saat ini, ia bersama warga lainnya terus melakukan inovasi membuat cobek berkarakter dan unik. Jika biasanya cobek hanya berbentuk bulat dengan cekungan di tengahnya. Namun, saat ini, ia dan warga lainnya, membuat cobek karakter yang memiliki beragam bentuk.

Seperti, bentuk kepala Mickey Mouse, Doraemon, Hello Kitty, buah jeruk dan berbagai bentuk lainnya. “Satu cobek karakter pembuatannya bisa memakan waktu dua jam, kalau cobek biasa paling hanya 15 menit. Kami menjual cobek batu ini, dikisaran Rp30 sampai Rp50 ribu. Iya, lumayan buat menambah penghasilan keluarga,” bebernya.

Camat Gunungguruh, Erry Erstanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terkait banyaknya warga Desa Sirnaresmi yang berinovasi membaut cobek dari batu sungai tersebut. Karena, selain dapat menambah penghasilan keluarga, juga dapat mengikis angka pengangguran di wilayah Kecamatan Gunungguruh.

“Usaha pengrajin cobek batu ini, harus lebih dikembangkan. Nanti, kita akan koordinasi dengan pemerintah deerah untuk dipromosikan melalui Dekranasda Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *