Melihat Kreatifitas Pembuat Kerajinan Cobek Asal Gunungguruh

Warga Kampung Pangleseran, RT 3/4, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, saat membuat kerajinan cobek dan ulekan dari batu poslen.

RADARSUKABUMI.com – Lewat sentuhan tangan kreatifnya, Herman Nurarifn (38) pemuda asal Kampung Pangleseran, RT 3/4, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, menyulap berbagai macam batu kali menjadi karya seni bernilai ekonomi.

Laporan – Dendi Koswara Dikusumah – Gunungguruh

Bacaan Lainnya

Upaya kreatifitas pria kelahiran tahun 1981 ini, layak menjadi inspirasi bagi siapa saja yang mau mengubah nasib. Bermodal keinginan dan ketekunan, ia berhasil menciptakan lapangan kerja untuk warga yang berada di kampung tersebut.

Meski usaha yang digelutinya baru berlangsung sekitar tiga bulan terakhir, namun hasil kerajinannya banyak diminati konsumen dari luar daerah. Seperti, Bogor, Cianjur, Bekasi dan lainnya.

“Saya dulunya tidak sempat berpikir dan mempunyai ide membuat kerajinan sederhana yang menghasilkan pendapatan lumayan setiap bulannya,” kata Herman pengrajin limbah batu saat ditemui Radar Sukabumi, (22/11).

Meski usaha yang digelutinya baru seumur jagung, namun banyak pesanan dari pelanggan yang tidak terpenuhi.

“Dalam satu minggu, paling sedikit warga Sukabumi memesan sekitar 70 cobek. Belum lagi, pesanan dari luar daerah. Iya, kalau di jumlahkan seluruhnya, bisa sampai ratusan. Sementara, bila dinominalkan, bisa mencapai Rp3 sampai Rp4 juta per minggunya,” imbuhnya.

Kerajinan Cobek batu yang diproduksinya, terbuat dari bahan batu jenis poslen yang dia beli di daerah Cimaja, Cibamban, Cikadu Palabuhanratu. “Biasanya, bahan untuk membuat cobek ini, kami mengambil dari sungai Cimandiri. Namun, karena aksesnya sangat sulit dilintasi kendaraan, maka terpaksa kami membeli di daerah Palabuhanratu,” ujarnya.

Kerajinan cobek batu ini, sambung Herman, bermula dari hobbi. Setelah itu, ia kembangkan dengan warga lainnya, untuk membuat usaha dengan harapan dapat menambah penghasilan warga di kampung tersebut.

“Iya, awalnya saya hanya membuat satu cobek untuk keperluan istri. Tidak lama setelah itu, banyak warga yang memesan. Bahkan, sampai tidak terpenuhi. Karena, banyak warga yang menganggur, akhirnya kami bekerjasama dengan mereka sampai sekarang,” imbuhnya.

Saat ini, ia bersama warga lainnya terus melakukan inovasi membuat cobek berkarakter dan unik. Jika biasanya cobek hanya berbentuk bulat dengan cekungan di tengahnya. Namun, saat ini, ia dan warga lainnya, membuat cobek karakter yang memiliki beragam bentuk. Seperti, bentuk kepala Mickey Mouse, Doraemon, Hello Kitty, buah jeruk dan berbagai bentuk lainnya.

“Satu cobek karakter pembuatannya bisa memakan waktu dua jam, kalau cobek biasa paling hanya 15 menit. Kami menjual cobek batu ini, dikisaran Rp30 sampai Rp50 ribu. Iya, lumayan buat menambah penghasilan keluarga,” bebernya.

Camat Gunungguruh, Erry Erstanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terkait banyaknya warga Desa Sirnaresmi yang berinovasi membaut cobek dari batu sungai tersebut.

Karena, selain dapat menambah penghasilan keluarga, juga dapat mengikis angka pengangguran di wilayah Kecamatan Gunungguruh. “Usaha pengrajin cobek batu ini, harus lebih dikembangkan. Nanti, kita akan koordinasi dengan pemerintah deerah untuk dipromosikan melalui Dekranasda Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *