Harga Kunyit Turun

Salah seorang tengkulak kunyit, Enday (55) warga Kampung Cibatu Lanajaya, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar.

CIKEMBAR –  Harga jual komoditas kunyit di pasar tradisional Pangeleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, menurun sekitar 50 persen,  (10/12).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, dalam sepekan terakhir harga komoditas kunyit mengalami penurunan dari Rp10 Ribu menjadi Rp5 Ribu per kilogramnya. Penurunan harga kunyit tersebut, selain didominasi faktor musim hujan juga di pengaruhi banyaknya pasokan dari para petani sementara permintaan dari pasaran masih stabil.

Bacaan Lainnya

Salah seorang pedagang di Pasar Tradisonal Pangleseran, Pardi (45) menjelaskan, turunnya harga salah satu bahan bumbu dapur dan obat-obatan tradisional itu, karena mulai banyaknya pasokan kunyit segar.

“Harga kunyit mulai menurun sejak banyaknya pasokan dari petani, sehingga tingginya permintaan mampu diimbangi dengan pasokannya yang banyak,” beber Pardi kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/12).

Lebih lanjut ia menjelaskan, jenis komoditi kunyit saat ini sangat banyak karena dipasok dari sejumlah daerah pertanian yang di wilayah Sukabumi. Bahkan, untuk daerah sekitar Pajampangan, saat ini pasokan kunyit mencapai puluhan kwintal per harinya. “Kalau bulan Oktober, harga kunyit di pasaran sekitar Rp10 ribu per kilonya. Kalau sekarang menurun hingga 50 persen yakni, Rp5 ribu per kilogramnya,” paparnya.

Sementara itu, di tempat berbeda salah seorang tangkulak kunyit warga Kampung Cibatu Lanajaya, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Enday (55) menjelaskan, saat ini permintaan pembeli dalam beberapa hari terakhir masih tergolong stabil. Sementara, pasokan kunyit dari para petani sangat melonjak sehingga memicu turunnya harga jual di pasaran.

“Harga jual bumbu masak itu memang terjadi penurunan akibat stok produksi kunyit dari daerah Sukabumi sangat banyak. Sementara permintaan konsumen masih stabil,” paparnya.

Pihaknya, telah menerima produksi kunyit dari para petani di wilayah Jampangtengah dengan harga sebesar Rp1.500 per kilogramnya. “Saya jual ke para pedagang dengan harga Rp300 per kilogramnya. Kalau musim kemarau harga kunyit dari para petani bisa mencapai Rp3 ribu per kilogramnga.

Tetapi karena musim hujan, jadi harganya murah sebab banyak yang menanam kunyit dengan kondisi segar tanpa ada penyakitnya,” imbuhnya.

Kebutuhan berbagai jenis kunyit di Sukabumi ujar Enday, selain digunakan untuk kebutuhan bumbu dapur, juga banyak yang dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan atau jamu.

“Khusus untuk jenis kunyit yang sudah dihaluskan, mereka lebih banyak digunakan untuk kebutuhan bumbu dapur. Tapi, kalau kunyit yang kondisinya masih segar suka digunakan oleh mereka untuk kebutuhan obat-obatan tradisional,” pungaksnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *