BondTea, Solusi Bagi yang Tak Ngopi

Iseng-iseng, Paduan Istimewa Kulit dan Daun Kopi

Terobosan Bondowoso dengan brand Bondowoso Republik Kopi membuat kopi di Bondowoso menjadi komoditi yang spesial. Dan, saat ini banyak kedai yang menyediakan kopi khas Bondowoso. Yakni Kopi Arabica Java Ijen Raung. Lantas bagaimana dengan yang tidak suka kopi?

———————–

Baru-baru ini, mereka yang tidak suka kopi memiliki jawaban. Yakni meminum teh. Namun tidak jauh-jauh dari nama besar Republik Kopi. Sebab teh yang menjadi solusi ini, adalah teh yang bahan dasarnya terbuat dari paduan kulit kopi dan daun kopi.

Pembuatnya adalah Michael Setiawan. Warga Jalan Mayjend Sutoyo, Dabasah, Bondowoso.

Owner Hotel Anugerah ini, memang belum memasarkan secara luas BondTea. Namun idenya sudah pernah dicicipi Bupati Amin dan Dandim 0822 Bondowoso. Rasanya, memang sangat khas. Yakni teh hasil paduan kulit kopi dan daun kopi. “Masih baru, saya ingin ada teh yang berasa Republik Kopi saja,” terangnya.

Pria yang pernah menempuh pendidikan di Amerika dan bekerja di Starbucks ini, awalnya iseng-ising saja mempelajari teh.

Dia mempelajari beberapa varian teh yang berbahan dasar dari pohon kopi. Seperti cascara atau kulit bijih kopi. Berdasarkan referensi yang diperolehnya pernah ada di Etopia, Yaman sekitar abad ke 8 atau ke 9 Masehi.

“Ceritanya cascara ini adalah sisa-sisa kopi yang dikonsumsi para bangsawan, sementara rakyat mengolahnya menjadi teh, karena memang di masyarakat adanya cascara,” paparnya.

Namun dari sejarah itu, teh cascara atau bijih kulit kopi menjadi hal yang dikenal masyarakat.

Begitu juga dengan teh daun kopi, ada juga masyarakat yang membudayakan. Yakni masyarakat Sumatra Barat. Mereka menyebut teh daun kopi itu sebagai Teh Daun Kawa. Sejarahnya tidak jauh beda dengan yang di Etopia dan yaman. Yakni kopi Sumatra dikonsumsi oleh bangsawan.

Sementara rakyatnya membuat terobosan dengan memakain daun kopi sebagai seduhan teh. Akhirnya masyarakat membuat teh daun kopi. “Dan masyarakat sudah terbiasa,” ujarnya.

Sementara yang memadukan antara keduanya masih belum ada. Karena itu, dia lantas mencoba memadukan dua jenis bahan tersebut. Ternyata muncul rasa khas. Rasa langu dari daun kopi dan rasa pahit dari cascara, menjadi paduan yang istimewa.

Hanya saja, untuk membangkitkan selera, Michael mencampur beberapa bahan. Yang akhirnya ada tiga varian rasa khas BondTea. Pertama adalah BondTea Classic, kedua BondTea Ksatria dan ketiga BondTea Angel.(jr/hud/wah/das/JPR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *