BTN Siap Bersinergi dengan BP Tapera

Ilustrasi rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kini banyak peminatnya karena harga yang terjangkau (Istimewa)

JAKARTA— PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk siap menjadi mitra utama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) guna mengakselerasi kepemilikan hunian terjangkau bagi masyarakat.

Indonesia saat ini menghadapi tingginya kekurangan hunian (backlog) mencapai 11,5 juta unit rumah.

“Tingginya backlog perumahan masih menjadi permasalahan.

Ini PR (Pekerjaan Rumah-red) yang harus dikerjakan agar masyarakat dapat memiliki rumah,” ujar Dirut BTN Maryono dalam dialog bersama BP Tapera di Jakarta, Minggu (26/5).

Menurutnya, perlu kerja keras semua pihak agar permasalahan kekurangan hunian bisa teratasi.

Maryono menyebut program sejuta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu merupakan salah satu strategi yang pas untuk menekan backlog.

Namun, katanya, perlu ada langkah lain agar itu bisa segera teratasi.

“Langkah pemerintah memangkas perizinan dari 50an izin menjadi 14 iizn juga sangat bagus bagi tumbuhnya properti,” katanya.

Maryono juga menyatakan kesiapakannya untuk bersinergi dengan BP Tapera yang akan mengelola dana perumahan ke depannya.

Saat ini, BP Tapera mengelola dana Rp 10,4 triliun dana amilik Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ke depan dana pengelolaan Tapera akan bertambah dengan masuknya TNI/Polri dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUM) masuk dalam menganggotaan BP Tapera.

Menurutnya, saat ini BTN menjadi bank terbesar dalam menyalurkan kredit pemilikan ruah (KPR) subsidi, yakni mencapai 95 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan untuk perumahan berasal dari BTN.

BTN, katanya, siap mengelola dana BP Tapera bagi pengembangan bisnis properti.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner BP Tapera Bidang Pemanfaatan Ariev Baginda Siregar mengatakan, BP Tapera hadir untuk memenuhi kebutuhan rumah kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) lewat penyediaan daa murah jangka panjang.

Dana tersebut akan dikelola secara berkesinambunga untuk sektor perumahan.

“Peserta Tapera yang tergolong sebagai masyarakat berpenghasilan rendah dapat memperoleh manfaat untuk pembelian rumah, perbaikan rumah, atau membangun rumah lewat KPR dengan dengan bunga rendah yang disalurkan institusi keuangan yang bekerja sama dengan kami,” kata Ariev.

Hingga April 2019, BTN telah menyalurkan pembiayaan KPR sebesar Rp 184,53 triliun, tumbuh 22,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 150,9 triliun.

(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *