Warga Desa Parungseah Sukabumi Tewas di Kamboja, Diduga Jadi Operator Judol

KOORDINASI : Kepala Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Muhammad Munir saat melakukan koordinasi kerumah keluarga korban dugaan TPPO yang meninggal di Negara Kamboja.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)
KOORDINASI : Kepala Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Muhammad Munir saat melakukan koordinasi kerumah keluarga korban dugaan TPPO yang meninggal di Negara Kamboja.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI – Nasib memilukan menimpa seorang pahlawan devisa negara, Syamsul Diana Ahmad (30) asal warga Kampung Parungseah Berong, RT (01/04), Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal dunia di Negara Kamboja.

Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda pada Dinas Tenga Kerja dan Transmigras (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Elly Widianingsih kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti kronologis warga Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi yang dikabarkan meninggal dunia di Negara Kamboja tersebut.

Bacaan Lainnya

“Untuk kronologisnya, saya juga tidak tahu kapan korban ini berangkatnya ke luar negeri. Tapi, menurut Pak Kades Parungseah, dia diimingi-imingi kerja di Negara Singapura, tetapi faktanya ternyata ia di terbangkan ke Negara Kamboja dan dikerjakan sebagai operator judi online,” kata Elly kepada Radar Sukabumi pada Kamis (12/09).

Setelah mendapatkan laporan dari Kepala Desa Parungseah, sambung Elly, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi telah menyarankan untuk membuat laporan melalui web ke portal Peduli WNI milik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu).

“Tetapi pelapor merasa kesulitan, karena dalam web ada pertanyaan menyangkut pemberi kerja yang memberangkatkan dalam hal ini P3MI, karena yang bersangkutan berangkat secara ilegal, maka tidak bisa melanjutkan pengaduan tersebut,” tukasnya.

Setelah itu, pihak keluarga korban dan Kepala Desa Parungseah langsung melakukan koordinasi dengan pihak Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi. “Nah, sekarang jenazahnya sudah dipulangkan dan saat ini sedang dalam perjalanan. Katanya, Pak Kades langsung yang membawa jenazahnya, itu paling sampai Sukabumi malam ini, atau paling lambat besok,” ujarnya.

Ketika disinggung mengenai penyebab kematian korban TPPO tersebut, Elly belum bisa menjawab dan memberikan keterangan secara resmi. Namun demikian, berdasarkan informasi sementara, bahwa korban tersebut meninggal karena sakit.

“Meninggalnya karena sakit, untuk penyebab sakitnya seperti apa dan riwayatnya gimana, itu tidak dibahas. Iya, kecuali kalau diadakan autopsi baru bisa terlihat apakah dia meninggal karena sakit atau tindak kekerasan,” timpalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *