Bakti menjelaskan, dampak dari kelebihan muatan itu diantaranya akan mempersingkat usia jalan yang dilintasi armada pengangkut air. Pasalnya, tekanan yang melebihi kapasitas akan mempercepat kerusakan jalan.
“Selain itu dampak lainnya adalah semakin parahnya kemacetan di Sukabumi. Karena angkutan yang melebihi kapasitas, laju kendaraannya akan semakin lambat,” imbuhnya.
Bakti merinci, satu galon besar Aqua, berisi 19 liter, sedangkan satu liter airnya sama dengan satu kilogram. Artinya, jika satu armada memuat galon berdasarkan aturan yang ditetapkan, seharusnya mereka mengangkut 900 galon atau setara 17.100 kilogram.
“Coba sekarang 1.440 galon, bebannya berarti 27.360. Di sini ada selisih lebih sampai 10.260 kilogram, belum ditambah beban kendaraan. Tentu ini ada over kapasitas yang berdampak terhadap kondisi jalan,” jelasnya.
Karena hal itu, Bakti berharap pemerintah daerah memberikan sanksi tersebut kepada perusahaan tersebut dengan tegas. Ia meyakini, jika sanksi yang diberikan hanya sebatas Tilang, maka tidak akan memberikan efek jera. “Kami setuju bila sanksinya itu sesuai dengan kelebihan muatan. Supaya mereka ada efek jera,” pungkasnya.
