Terdampak PPKM, Sawi Tak Laku Dijual Petani Kebonpedes Merana , Cuhatannya Bikin Sedih

Sawi
MENJERIT : Petani sawi di wilayah Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes saat mencabut kembali atau membabad tanaman sawi yang tengah memasuki panen raya.(foto:ist)

SUKABUMI – Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3, ternyata berimbas bagi pendapatan para petani di Sukabumi. Seperti halnya, para petani sawi di wilayah Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, kini tengah menjerit. Pasalnya, hektaran lahan tanaman sawi di wilayah desa tersebut, telah dicabut kembali atau membabad tanaman sawi yang tengah memasuki panen raya.

Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani kepada Radar Sukabumi mengatakan, semenjak penerapan PPKM level 3 diberlakukan di Sukabumi, kini para petani tidak bisa menjual tanaman sawi kepada para tengkulak atau ke sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Sukabumi maupun luar daerah.

Bacaan Lainnya

“Sebelum ada PPKM atau pada kondisi normal, harga sayuran sawi ini dihargai Rp4 ribu per kilogramnya. Namun, setelah pada masa PPKM darurat harganya menurun hingga Rp1.500 per kilogramnya. Nah sekarang lebih para lagi, setelah diperpanjang PPKM-nya menjadi PPKM Level 3, harganya nol rupiah atau tidak ada harganya,” kata Dadan kepada Radar Sukabumi pada Jumat (30/07/2021).

Akibat tidak ada harganya tanaman sawi ini, sambung Dadan, semua petani di wilayah Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes telah mencabut kembali atau membabad tanaman sawi yang tengah memasuki panen raya itu.

“Kalau misalkan di jual, harga upah petiknya juga mahal dan tidak sebanding dengan harga jualnya. Makanya, petani telah mencabut tanaman itu untuk di tanami dengan sayuran jenis lainnya. Iya, jangankan mengambil keuntungan, untuk mengembalikan modal saja, tidak bisa karena harganya nol rupiah. Bahkan, para tengkulak sayuran itu jika memberanikan diri membayar panen raya sawi, untuk ongkosnya saja udah nombok,” ujarnya.

Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian akibat tidak ada harnya tanaman sawi tersebut, dirinya menjawab para petani di wilayah Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, telah merugi sampai puluhan juta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *