Tarawih Perdana di Sukabumi Berjalan Khusyuk

Pelaksanaan tarawih perdana di Masjid Agung Kota Sukabumi berjalan lancar dan khusuk.

SUKABUMI – Kemarin (12/4), umat muslim di seluruh dunia mulai menjalankan shalat tarawih perdananya. Tak tekecuali di Indonesia. Pemerintah sudah memastikan bahwa hari ini marupakan awal Ramadan 1442 H.

Dari pantauan Radar Sukabumi, pelaksanaan shalat tarawih perdana di Masjid Agung Kota dan Kabupaten Sukabumi pun berjalan khusyuk dan lancar. Untuk pelaksanaan shalat tarawih di Masjid Agung Kota Sukabumi, pengurus sengaja membatasi jamaah. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.

Bacaan Lainnya

Yang bertindak sebagai imam kali ini adalah Encep Sulaeman. Shalat tarawih kali ini, pengurus Masjid Agung menerapkan protokol kesehatan, termasuk pembatasan jumlah jamaah.

“Untuk tarawih perdana ini, ada sekitar 200 jamaah laki-laki dan perempuan. Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan ketat,” beber Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Orang nomor satu di Kota Sukabumi ini pun meminta masyarakat yang melaksanakan tarawih berjamaah, untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini demi memutus mata rantai Covid-19.

“Bulan suci Ramadan tahun ini masih dalam suasana panemi. Jadi kami meminta, agar anjuran dari pemerintah dijalankan. Semoga, pandemi Covid-19 ini bisa berlalu dan aktivitas sosial keagamaan bisa berjalan seperti sedia kala,” pintanya.

Sementara itu, salah seorang pengurus Masjid Agung, Ade Royani mengatakan, biasanya satu barisan itu cukup untuk 46 orang.

“Tetapi karena dalam pelaksanaan salat terawih kali ini para jamaah diharuskan menjaga jarak hingga sekitar 60 centimeter, maka satu barisan jamaah saat ini diisi sekitar 20 orang saja,” kata Ade kepada Radar Sukabumi, Senin (12/4).

Selain menjaga jarak, para jamaah juga diwajibkan menggunakan masker, cek suhu tubuh dan harus mencuci tangan menggunakan sabun. Para jamaah juga diwajibkan membawa perlengkapan salat dari rumah masing-masing.

“Kami tidak menyediakan perlengkapan salat karena untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Dengan begitu, maka para jamaah diharuskan membawa peralatan shalat sendiri,” imbuhnya.

Ia berharap, masa pandemi Covid-19 ini kembali pulih agar semua akrivitas masyarakat tidak terhambat. “Mudah-mudahan di bulan suci Ramadan ini, masa pandemi Covid-19 cepat berakhir agar situasi bisa kembali normal,” harap Ade.

Begitu juga di Masjid Agung Palabuhanratu, pelaksanaan hari pertama shalat tarawih berjalan lancar. Bahkan, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Saking membludaknya, banyak jamaah yang melaksanakan shalat tarawih diluar masjid.

“Malam pertama tarawih ini penuh bahkan hingga ke luar. Sosial distancing tidak kami terapkan, tapi wajib menggunakan masker,” beber Takmir Masjid atau Marbot Masjid Agung Palabuhanratu, Hamzah Fansuri.

Di sisi lain, tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana, sebagian aktivitas yang biasa dilaksanakan setiap tahun di bulan puasa sementara waktu ditiadakan. Seperti kuliah tujuh menit (kultum) dan buka puasa bersama kecuali ada tamu yang kemalaman.

“Biasanya ada kultum sebelum shalat tarawih dan sebelum berbuka puasa, termasuk kuliah subuh ditiadakan. Sedangkan untuk tadarus, hanya dibatasi waktunya. Dimulai ba’da shalat tarawih sampai pukul 21:00 WIB. Peserta juga dibatasi hanya empat orang. Hal ini mengingat masih di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya. (bam/cr1/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *