SUKABUMI-Fenomena warga sakit lalu dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil bak terbuka dialami seorang bocah asal Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
Diduga hanya lantaran orangtuanya takut menggunakan mobil ambulance dari pihak lembaga kesehatan setempat yang kabarnya sudah dibandrol dengan harga cukup mahal menurut ukuran warga tidak mampu. Ipan (8) seorang bocah warga Kampung Gunung Rompang RT 16 RW 11 Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi terpaksa harus dibawa ke RSUD Palabuhanratu menggunakan mobil bak terbuka jenis carry.
Ipan sendiri menurut pengakuan Ketua RT 16 Desa Kampung Rompang, Udun (43), terpaksa dibawa ke RSUD Palabuhanratu karena kondisinya panas demam tinggi dan kejang-kejang. Khawatir hal-hal yang tidak diinginkan, orangtua Ipan yakni Parman (45) dan istrinya pun bergegas membawa Ipan ke rumah sakit mesti Ipan harus rela dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil bak terbuka.
“Dari pada menunggu lama, ya akhirnya Ipan dibawa ke rumah sakit pakai mobil bak terbuka milik seorang warga di kampung tetangga sebelah desa kami saja,”ujar Udun saat dikonfirmasi radarsukabumi.com melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (21/10).
Menurut Udun, orangtua Ipan tergolong keluarga tidak mampu. Informasi simpang siur harus bayar dengan kisaran harga sewa mobil ambulance plat merah diatas angka ratusan ribu, memaksa orangtua Ipan lebih memilih membawa anaknya ke rumah sakit menggunakan mobil bak terbuka ketimbang memakai ambulance milik pemerintah tapi dibandrol dengan harga sekian.
“Iya ada kabar kalau memakai ambulan harus mengeluarkan uang. Orangtua Ipan tergolong keluarga tidak mampu,”tukasnya.
Ipan sendiri kini sudah berada di salah satu kamar perawatan media di RSUD Palabuhanratu. Belum ada keterangan diagnosa keterangan dari pihak RSUD Palabuhanratu terkait penyakit apa yang dialami Ipan.”Belum tahu penyakitnya apa. Yang jelas Ipan panas tinggi dan kejang-kejang,”pungkas Udun.
Sampai berita ini dipublis, belum ada jawaban saat radarsukabumi.com berusaha mengkonfirmasi kepada pejabat dinas kesehatan setempat terkait fenomena warga tak mampu menggunakan mobil ambulance milik pemerintah tapi enggan menggunakan karena khawatir mahal.(wan)