Sukabumi Porak-Poranda

Bencana Sukabumi

SUKABUMI – Cuaca esktrim melanda Sukabumi dan sekitarnya seharian kemarin (25/11), benar-benar membuat beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi porak-poranda. Bencana longsor, banjir dan lainnya masih menjadi ancaman ketika hujan deras menlanda.

Berdasarkan data yang diperoleh Radar Sukabumi dari Badan Penanggulangan Bencana Kecamatan (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana longsor telah menimbun badan Jalan Raya Nasional Cikaso-Tegalbuleud. Sementara, di wilayah Desa Tegalbuleud dan Desa Sumberjaya, Kecamatan Teglbuleud, sejumlah perkampungan terendam banjir.

Bacaan Lainnya

Sedangkan di Kampung Cikurutug, RT 01/01, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, sebuah jembatan yang menghubungkan ke pemukiman penduduk, ambruk dan puluhan hektare lahan pesawahan warga terendam air.

Di Kecamatan Kebonpedes, angin kencang atau puting beliung telah menyebabkan bangunan Bale Sawala milik Desa Kebonpedes, ambruk dan menimpa 10 ibu-ibu KWT.

Sementara bencana longsor di wilayah Kecamatan Sukalarang, tepatnya di Kampung Margawangi, RT 18/03, Desa Sukamaju, telah menyebabkan dinding rumah warga jebol terbawa longsor dan materialnya menimpa dua warga hingga mengalami luka ringan.

Kapolsek Tegalbuleud IPTU Deni Miharja kepada Radar Sukabumi mengatakan, bencana banjir yang terjadi sejak dini hari ini, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

“Sementara, daerah yang terdampak banjir pada kesempatan pertama, dilaporkan untuk Kampung Ranca Jawa, Desa Tegalbuleud dan diperkirakan ada sekitar 20 rumah warga terendam banjir,” kata Deni kepada Radar Sukabumi pada Senin (25/10/2021).

Banjir ini selain meredam puluhan rumah warga, juga meredam kawasan di sekitaran SMK Tegalbuleud, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud.

“Kami sudah melaksanakan giat monitoring kondisi banjir diwilayah tersebut. Sekarang kita sedang koordinasi dengan Forkopimcam dan BPBD Kabupaten Sukabumi,” timpalnya.

Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Tegalbuleud, Dedi Rukmana kepada Radar Sukabumi mengatakan, saat ini kondisi air masih belum surut dengan ketinggian mayoritas selutut orang dewasa hingga setengah badan orang dewasa.

“Saat ini debit air masih deras dan dengan kondisi hujan masih turun, diprediksi akan semakin deras airnya,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *