STB di Sukabumi Mulai Langka dan Mahal

STB

SUKABUMI – Peralihan siaran TV analog ke digital ternyata membawa berkah tersendiri bagi para penjual elektronik maupun jasa service di Kota Sukabumi. Mereka mengaku kewalahan menerima orderan Set Top Box (STB).

Salah satunya pemilik Toko Odey Elektronik di Jalan Pasundan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Yogi Prasetyo. Penjualan STB di tokonya melonjak selepas kebijakan migrasi TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) berlaku. Dia mengaku kebanjiran order STB setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan penerapan ASO di Jabodetabek, pada 2 November 2022.

Bacaan Lainnya

“Saya jual dari Februari, kalau awal sih standar sehari kadang-kadang satu atau dua unit STB laku, paling banyak lima. Baru di Oktober itu mulai banyak yang beli, sampai puluhan lah. Baru pas tanggal 4 November laku keras, sampai stok di toko saya habis,” ujarnya saat ditemui di tokonya, Rabu (9/11/2022).

Bukan hanya tokonya yang kehabisan stok STB, beberapa toko relasi lainnya di Kota Sukabumi juga mengaku kehabisan stok. “Saya telpon ke beberapa teman ternyata mereka sama juga kehabisan (stok),” ucapnya.

Saat ini, ia pun hanya memiliki stok STB yang terbatas. Semenjak sulit mendapatkan STB, kini harganya pun ikut melejit. Harga standar STB sebelum ASO diumumkan termurah di bawah Rp 200 ribuan. Namun kini per unit menjadi Rp 250 ribuan, bahkan Rp 300 ribuan.

“Bervariasi harganya. Kebetulan kalau saya hanya menjual dua merek yang memang kualitasnya terbaik. Kenaikanya sekitar Rp20-Rp50 ribu per STB. Kalau sekarang yang berani sama punya uang untuk beli aja. Karena untuk sekarang stoknya ada, tapi terbatas,” tambahnya.

Tak hanya penjual, salah satu tukang service elekteonik, Olleh juga mengaku mendapat berkah dari penerapan ASO tersebut. Menurutnya, setelah mulai beralihnya siaran TV analog ke digital dirinya sering mendapat panggilan order jasa pasang STB. Dalam sehari, ia mendapat orderan 2-5 orang.

“Baru sekarang-sekarang ramainya. Kalau awal sih paling banyaknya yang nanya aja, mungkin karena takut gak bisa nonton TV, mereka mulai pasang, ” imbuhnya.

Untuk jasa pemasangan STB sendiri ia tidak memasang tarif, tetapi hanya keikhlasan dari para pengguna jasanya. Sehari-hari Olleh berprofesi sebagai tukang jasa elektronik seperti TV, kulkas, handphone dan barang elektronik lainnya.

“Yah kadang ada yang ngasih Rp50-Rp100 ribu gimana yang ngasih, biasanya yang minta tetangga atau kenalan dulu service, ” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *