Soal Sholat Idul Fitri, Kang UU : Jangan Rusak Perjuangan Dua Bulan Kebelakang

Wakil Gubernur Jawa BaratUu Ruzanul Ulum

SUKABUMI — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzanul Ulum menghimbau kepada seluruh masyarakat di Jawa Barat untuk mematuhi segala aturan yang dikeluarkan pemerintah Pusat, Provinsi ataupun di daerah.

Salah satunya adalah untuk tidak melakukan Sholat Idul Fitri secara berjamaah.Pasalnya, berdasarkan hasil pemantauan di beberapa daerah Jawa Barat masih 50 persen wilayahnya masuk kepada Zona merah itu artinya masih ada kerentanan penyebaran virus covid 19 terjadi.

Bacaan Lainnya

“Perjuangan melawan virus corona kita sudah dua bulan. Jangan sampai merusak perjuangan. ‘Ulah dugi keuna bahasa Halodo Satahun, lantis ku hujan sapoe’ atau dalam kata lain berbagai kebaikan lenyap oleh satu kesalahan. Ini bukan larangan, tetapi kami menghimbau keras kepada masyarakat untuk mentaati aturan pemerintah, “jelas Uu saat dihubungi Radarsukabumi.com Kamis (21/05).

Meski begitu, bagi masyarakat yang berada di Zona hijau yang tetap melaksanakan sholat Idul Fitri dirinya meminta untuk melaksanakan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan pemerintah. Dan pihaknya, tentunya akan mengawal pelaksanaanya dengan akan menerjunkan petugas Kepolisian, TNI dan Satpol PP untuk memastikan pelaksaan sesuai prosedur.

“Physical ditancing tetap harus diperhatikan, kemudian cuci tangan dan menggunakan masker. Kemudian diusahakan khotbahnya jangan terlalu lama, cukup syarat dan rukunnya saja dan tidak melakukan salaman secara kontak pisik, “terangnya.

Lebih lanjut orang yang juga sebagai mantan Bupati Tasikmalaya ini mengatakan, himbauan ini memperkuat apa yang dilakukan pemerintah pusat dalam menekan penyebaran corona.

Meskipun, tidak ada sanksi bagi masyarakat yang tetap menggelar Sholat di Idul Fitri, tetapi SOPnya harus ditempuh secara benar. Sementara untuk Masjid-masjid Raya pemerintah Provinsi sudah tidak mengizinkan menggelar Sholat Idul Fitri, seperti di Bandung misalnya, tentunya harus diikuti oleh daerah lain.

“Diharapkan, pada saat Idul Fitri untuk tidak membuat perkumpulan-perkumpulan atau kerumunan di Masyarakat, “pintanya.

Selain itu juga orang yang juga sebagai politisi dari PPP menyoroti adanya kebisaan masyarakat di Akhir-akhir Ramadan ini yang suka berbelanja ke Mall dan Pasar untuk kebutuhan sandang dan pangan.

Meski tidak adanya larangan, tetapi dirinya memohon untuk tidak secara berlebihan apalagi dengan harus berdesak-desakan. Jumlah aparat yang ada tentunya sangat terbatas, lebih banyak masyarakatnya. Makanya hanya kesadaran masyarakatnya yang lebih diutamakan.

“Kami tidak melarang kebiasaan itu, karena itu adalah fitrah manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Tetapi, tolong perhatikan anjuran pemerintah, Selain itu juga masyarakat harus segera membiasanakan pola hidup PHBS agar penyebaran virus corona bisa ditekan, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *