Slot Guru PPPK Hanya Ada 50 Persen, DPR Kecewa

SOROTAN: Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyampaikan bahwa pihaknya kecewa atas slot guru PPPK yang masih tersisa setengah (Umar Wirahadi/Jawa Pos)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Pemerintah membuka rekrutmen satu juta guru dengan skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Akan tetapi, jumlah formasi yang diusulkan pemerintah daerah (Pemda) untuk kebutuhan guru hanya berkisaran 500 ribu.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda pun menyampaikan bahwa pihaknya kecewa atas slot yang masih tersisa setengah tersebut.

“Kami sangat menyanyangkan slot formasi yang tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal sehingga jumlah formasi kebutuhan seleksi PPPK guru honorer yang diajukan pemerintah daerah hanya sekitar 50 persen dari slot yang disediakan,” ujarnya, Rabu (24/2).

Sebelumnya, pengajuan formasi ini telah ditutup pada 31 Desember 2020 lalu. Akan tetapi, karena masih belum mencapai target 1 juta, maka pengusulan diperpanjang sampai akhir Januari 2021.

Menurut Huda, Plt Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Teguh Widjanarko mengatakan pihaknya tidak akan memperpanjang lagi pengajuan formasi untuk guru honorer.

Soal sosialisasi ini pun dikritik Komisi X. Pasalnya sedari awal dirinya meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mensosialisasikan pembukaan satu juta guru honorer. Namun, nyatanya banyak terjadi kebingungan dan membuat pemerintah daerah ragu untuk mengajukan formasi ke pemerintah pusat, khususnya terkait dengan mekanisme pembayaran gaji dan tunjangan.

“Akhirnya banyak pemerintah daerah yang enggan untuk mengajukan formasi PPPK untuk guru honorer,” terang Huda.

Hal ini sangat merugikan guru honorer. Sebab, mereka bertahun-tahun menunggu perbaikan nasib, namun nyatanya hal itu tidak terjadi akibat masih adanya kesimpangsiuran informasi. Di sisi lain, seleksi CPNS2 2021 akan dibuka.

“Para guru honorer ini sudah lama memendam keinginan agar segera diangkat sebagai ASN baik PNS maupun PPPK. Saat dibuka kesempatan ternyata tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena persoalan teknis. Ini tentu sangat disayangkan,” imbuhnya.

Huda mendesak agar slot satu juta PPPK untuk guru honorer bisa terisi di tahun 2021. Menurutnya ada beberapa langkah afirmasi yang bisa dilakukan agar slot tersebut bisa terpenuhi. Pertama, pemerintah bisa mengakomodasi para guru honorer yang mempunyai lama pengabdian tertentu agar tetap bisa mengikuti seleksi PPPK.

Kedua, memberikan prioritas bagi para guru honorer dengan usia lebih dari 50 tahun untuk bisa mengikuti seleksi PPPK. Ketiga mengakomodasi para guru honorer bidang agama yang mengajar di sekolah-sekolah negeri.

“Para guru honorer bidang agama ini jumlahnya ratusan ribu. Mereka layak mendapatkan afirmasi agar bisa mengikuti seleksi PPPK untuk sejuta guru honorer tahun ini juga,” tutup Huda. (sai)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *