Perbaikan Tol Bocimi Dilakukan Usai Lebaran, PUPR : Ada Opsi Buka Tutup, Tapi..

DITINJAU : Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin saat meninjau lokasi longsor di Tol Bocimi Seksi II Sukabumi Kilometer 64.600A, tepatnya di Kampung Sikup, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (05/05) pagi.
DITINJAU : Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin saat meninjau lokasi longsor di Tol Bocimi Seksi II Sukabumi Kilometer 64.600A, tepatnya di Kampung Sikup, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (05/05) pagi.

SUKABUMI — Perbaikan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) Seksi II dipastikan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri 2024. Namun, PUPR masih berharap adanya opsi untuk membuka tutup jalur pada saat arus mudik lebaran 2024.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan baru akan menangai longsoran Tol Bocimi secara permanen usai lebaran Idul Fitri.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin full speed, setelah lebaran. Tapi ini sudah pada libur dan ini hari besar lebaran, saya kira kesempatan untuk libur dulu sampai tanggal 15, baru full speed untuk penanganan permanen,” imbuhnya.

Untuk penanganan permanen di lokasi jalur Tol Bocimi Seksi II yang terdampak longsor tersebut, diprediksi akan membutuhkan waktu 2 hingga 3 bulan.

Namun meski demikian, untuk memecah arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada liburan panjang Lebaran Idul Fitri tahun ini, ia akan mengupayakan pada Senin (08/04) sampai Selasa (09/04) ini, akan melakukan penanganan temporarnya.

“Jadi, jalur yang dibuka sementara adalah Jalur B. Tapi, itu hanya arah dari Jakarta. Nah, sebelah sana yang difungsikan. Nanti kalau arus balik kita pakai satu arah, tapi hanya sebelah sana,” imbuhnya.

“Tadi ada dua opsi, kita tangani ini atau kita teruskan. Nah itu kan ada jembatan tuh, kita teruskan ke sini, cuman waktu safety kita masih berani tanpa jembatan, supaya lebih cepat kalau pembangunan jembatan dilakukan disini bisa lebih 5 bulan waktunya,” timpalnya.

Menurutnya, ini bukan gerakan tanah, tapi longsoran tanah timbunan saat pembangunan dulu. Karena curah hujan yang tinggi, kita lihat vegetasi di sekitarnya pohon-pohon pisang dan sebagainya masih tegak, berarti memang bukan gerakan tanah, tapi material longsoran saja.

Untuk itu, ia menilai peristiwa tersebut terjadi bukan karena konstruksi bangunan yang buruk. Tetapi, karena faktor cuaca atau curah hujan yang tinggi. Terlebih lagi, dititik lokasi kejadian terdapat timbunan tanah. “Nanti kita cek lagi, seperti di Purbaleunyi longsor,” imbuhnya.

Pihaknya mengaku, akan berusaha untuk menangani secara temporer dan pada tiga hari ini, ia akan subpile. Setelah itu, pada Senin (08/04) pihaknya akan monitor dan melalukan tes terlebih dahulu untuk bisa diupayakan Jalur B di Jalan Tol Bocimmi ini, dapat digunakan untuk jalur mudik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *