Pembuangan Bayi Menuai Kecaman

Bayi mungil yang dibuang oleh orang tuanya saat digendong oleh warga yang menemukannya.

SUKABUMI – Insiden penemuan bayi di Kampung Bandang, RT 15/4, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, pada Senin (11/3) malam lalu mendapat kecaman dari semua pihak.

Bahkan Forum Wanita (Forwa) Sukabumi menilai, aksi oknum yang tega membuang bayi ini melebihi perilaku binatang. “Orang tuanya sangat biadab, tidak bertanggung jawab. Kenapa bayi tidak berdosa ini harus jadi korban dengan dibuang di teras rumah warga,” jelas Ketua Forum Wanita (Forwa) Sukabumi, Elis Nurbaeti kepada Radar Sukabumi, kemarin (13/3).

Bacaan Lainnya

Elis menduga, pelaku yang tega membuang bayi itu karena merasa malu atas perbuatannya. Sehingga untuk menghindari aibnya, pelaku tega membuang bayi yang kondisinya masih terdapat tali ari-ari. “Saya menduga ini dilatarbelakangi karena hubungan gelap. Jadi mereka malu,” akunya.

Dalam kasus ini, Elis berjanji akan menelusuri secara mendalam perihal aksi pembuangan bayi yang disimpan di teras rumah warga tersebut. Berdasarkan analisa Forwa Sukabumi, kasus pembuangan bayi ini dipengaruhi berbagai faktor. Seperti guncangan psikologis ibu yang melahirkan bayi tersebut.

“Namun disisi lain saya melihat orang yang tidak bertanggungjawab ini, membuang bayi agar tetap hidup dengan harapan bisa diadopsi oleh warga sekitar. Hal ini, terbukti bayi itu tidak dibunuh. Walaupun apapun alasannya, tindakan seperti itu tetap melanggar hukum dan perundangan yang berlaku,” tandasnya.

Agar kasus serupa tidak kembali terjadi, ujar Elis, maka Forwa Sukabumi akan melakukan kerjasama dengan organisasi lainnya yang konsen terhadap perlindungan perempuan dan anak. Seperti melakukan upaya preventif melalui kegiatan sosialisasi Undang-undang perlindungan anak dan lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *