Pembangunan Tol Bocimi Dibayangi Gempa Megathrust

Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong belum memiliki Rest Area.
Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong.

SUKABUMI — Sampai hari ini pembangunan jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) masih berjalan di Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan exit Tol ruas Cibolang. Namun, untuk penggunaan masih sampai Seksi I Ciawi-Cigombong, pasalnya Seksi II Cigombong-Cibadak dengan ruas exit Tol Parungkuda terdampak longsor.

Baru-baru ini, muncul isu potensi gempa megathrust di sejumlah wilayah Indonesia termasuk wilayah Sukabumi. Diketahui, wilayah Sukabumi sendiri merupakan wilayah yang dilintasi sesar Cimandiri yang berpotensi gempa 6,7 magnetudo.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya potensi tersebut, tentunya pembangunan Tol Bocimi yang memiliki panjang 54 KM berada di jalur rawan bencana, apalagi pemerintah berencana untuk menyambungkan tol tersebut ke Ciranjang Cianjur dan Tol Padalarang Bandung.

Saat ini, Kajian-kajian sudah dilakukan pemerintah, termasuk resiko bencana gempa dan longsor sudah dilakukan. Dua proyek tol tersebut diketahui masuk dalam daftar Proyek Strategi Nasional (PSN) baik Tol Bocimi maupun Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang.

Berdasarkan lampiran peraturan presiden RI No 58 tahun 2017 tentang perubahan atar peraturan presiden No 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksaan proyek strategis nasional yang dilihat Radarsukabumi.com.

Proyek tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang dengan panjang 61 Km sudah masuk PSN begitu juga dengan Tol Bocimi masuk dalam daftar PSN dengan sejulah proyek yang ada.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftahul Munir yang didampingi oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna membenarkan bahwa proyek Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sudah dikaji.

“Sudah kontur tanah rawan gempa, sudah masuk ke rencana umum kita, “jelas Miftahul Munir belum lama ini

Menurutnya, ketika sudah ditetapkan menteri. Terkait rawan gempa dan kontur tanah tentunya sudah ada kajian. Bahkan berdasarkan masterplan yang ada tol Sukabumi-Ciranjang-Padarang ini hanya untuk mengurai kemacetan atau kepadatan di Tol Jakarta Cikampek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *