Berdasarkan penyelidikan sementara, korban sebelum melakukan aksi tawuran ini, ia telah janjian dalam aplikasi Group WhatasApp.
“Jadi, dugaan tawuran antar pelajar. Kita akan menyelidiki dan pastikan kita akan proses secara prosedural dan kita akan segera mengungkap daripda kejadian ini,” timpalnya.
Ia menambahkan, korban tidak dilakukan autopsi karena, ia sudah koordinasi dengan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi yang biasa melakukan autopsi dr. Aida.
“Iya, sudah jelas karena luka di pembuluh besar di paha itu yang menyebabkan kematian. Diduga dari sabetan senjata tajam. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku,” pungkasnya. (den/d)