Peduli Bencana, ACT Cabang Sukabumi Kucurkan Bantuan

PENYERAHAN BANTUAN: ACT Cabang Sukabumi saat menyalurkan bantuan kepada para korban terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. FT: IST

SUKABUMI — Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Sukabumi, mengucurkan bantuan kepada para korban terdampak bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Nyalindung. Bantuan, berupa paket sembako, air minum dan bantuan lainnya di distribusikan sejak bencana terjadi pada 2020 lalu.

Kepala Cabang ACT Sukabumi, Mega Afdal Fathir mengatakan, beberapa bantuan yang disalurkan ini seperti, 50 dus air minum, 100 kilogram beras, pakaian, sabun mandi, susu untuk anak dan bantuan lainnya. “Penyaluran bantuan ini dilakukan secara bertahap sesuai permintaan dari para relawan yang ada di lapangan,” kata Mega kepada Radar Sukabumi, Rabu (3/2).

Bacaan Lainnya

Selain menyalurkan bantuan, lanjut Mega, ACT Cabang Sukabumi juga menerjunkan delapan personel untuk membantu proses evakuasi di lokasi kejadian. “Jadi penyaluran bantuan ini dilakukan berdasarkan hasil pengecekan para relawan di lapangan. Semisal, ada yang membutuhkan sembako kami langsung salurkan,” ujarnya.

Disinggung soal program unggulan ACT Cabang Sukabumi, Mega menerangkan, pada tahun ini ada beberapa program yang bakal digalakan misalnya saja, penyaluran gerobak wakap untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. “Bagi pelaku UMKM yang terdampak kami akan memberikan gerobak untuk berjualan dan permodalannya,” ujarnya.

Tak hanya itu, ACT juga bakal segera meluncurkan program Lumbung Ternak Wakaf (LTW) yang merupakan program keumatan berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sistem peternakan berbasis wakaf. “Program LTW ini untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat, melakukan pembinaan pada peternak Indonesia agar lebih profesional, menyediakan hewan qurban berkualitas dan tentunya turut berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan nasional melalui produksi daging. Kehadiran LTW akan mampu menjadi pilar penunjang ekonomi pedesaan karena bisa menampung lebih dari 20.000 ekor hewan ternak kambing di lahan 10 hektar. Namun sejauh ini kami masih mencari lahan untuk relisasi LTW ini. Kami menargetkan tahun ini sudah terealisasi,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *