Pedestrian Kota Sukabumi Rp14 miliar Sempat Disoal, TPP Angkat Bicara

Pendestrian-Kota-Sukabumi
Kondisi pembangunan Pedestrain A Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

SUKABUMI — Badan Koordinasi Masyarakat (BKM) Kebonjati, menyoroti soal beberapa pembangunan pendestrian yang saat ini tengah berlangsung. Pasalnya, proyek dengan anggaran fantastis tersebut tidak mempu menyerap tenaga kerja lokal. Anggaran pembangunan pedestrian tersebut senilai Rp14 miliar yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat.

Adapun, pembangunan mulai direalisasikan sejak Agustus dan targetnya dapat diselesaikan pada Desember mendatang. Pembangunan pendestrian, tersebar di tiga titik diantaranya, Jalan A Yani, Jalan Suryakencana dan Jalan Syamsudin.

Bacaan Lainnya

“Kami sangat menyayangkan pembangunan pedestrian Jalan Ahmad Yani yang memiliki nilai fantastis itu tidak dapat menyerap tingkat pengangguran yang begitu tinggi pasca pandemi,” ungkap Koordinator BKM Kebonjati, Mauly Fahlevi Prawira, belum lama ini.

Menurut Mauly, warga setempat sangat menyayangkan bahwa proyek bernilai miliaran itu sama sekali tidak berdampak apapun pada lingkungan. “Ya, padahal warga berharap adanya penyerapan tenaga kerja di tengah kondisi ekonomi yang sedang kurang baik,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Mauly juga menyoroti soal project pembangunan yang diduga tidak transparan karena sejauh ini belum pernah ada sosialisasi. “Warga tidak mengetahui ini akan diseperti apakan, DED tidak pernah dibuka sosialisai pun tidak pernah.

Kami juga sangat menyayangkan kegiatan ini selalu dilakukan tengah malam, sehingga sangat minim kontrol sosial dari masyarakat. Pekerja banyak melanggar SOP, seperti pekerja yang tidak mmperhatikan K3, tidak adanya lampu peringatan untuk pengendara dan lainnya,” jelasnya.

Mauly menerangkan, pemilik toko disekitar pembangunan pedestrian juga sama sekali tidak ada perhatiannya terhadap operasional pertokoan. Seperti, pemasangan papan atau kayu untuk akses masuk ke pertokoan, atau yang posisi tokonya cukup tinggi tidak dibuatkan tumpukan batu untuk pengganti tangga.

“Sehingga kemungkinan minimnya konsumenpun terdampak dari kegiatan pembangunan ini. Pemerintah terlalu sibuk memikirkan tata ruang yang hanya tampak dari luar, tidak memperhatikan drainase yang sudah tidak berfungsi. Padahal, keluhan ini sudah dilakukan kebeberapa intansi terkait oleh masyarakat. Bahkan, jika hujan deras jalan pusat kota ini seperti sungai,” pungkasnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Tim Pelaksana Pembangunan (TPP) Pedestrian Kota Sukabumi, sudah membuka diri sebelum pengerjaan untuk menerima masyarakat yang ingin bekerja di pembangunan Jalan A Yani, Jalan Suryakencana dan Jalan Syamsudin.

“Arahan sudah diberikan kepada tim di lapangan untuk memberdayakan warga setempat, tentunya menyesuaikan dengan kepentingan percepatan pembangunan,” ungkap Tim Pelaksana Pembangunan Pedestrian Kota Sukabumi, Salman kepada Radar Sukabumi, Minggu (25/9).

Tak hanya itu, lanjut Salman, Tim Pelaksana Pembangunan Pedestrian Kota Sukabumi juga memfasilitasi akses keluar masuk pertokoan. “Kalaupun akses sementara itu terganggu kegiatan pembangunan. Tapi, itu tidak akan lama. Kami sudah memfasilitasi akses keluar masuk yang layak,” ujarnya.

Dari jauh hari, sambung Salman, Tim Pelaksana sudah melakukan sosialisasi dengan melayangkan surat pemberitahuan kepada RT, RW, Lurah hingga Camat yang terdampak pembangunan sebelum pekerjaan bongkaran dimulai. “Sebelum pembangunan kami sudah melakukan sosialisasi kepada warga mulai tingkat Camat hingga RT,” ucapnya.

Menurutnya, proses pengerjaan pendestrian pun dilakukan pada malam hari dengan menggunakan alat berat. Hal itu, agar tidak mengganggu aktifitas ekonomi para pedagang. “Bongkaran dan cor menggunakan alat berat, kedepannya jika diperlukan, pemasangan andesit pun bisa lembur,” bebernya.

Salman menambahkan, Tim Pelaksana Pembangunan juga memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama untuk pekerja sudah diupayakan agar selalu digunaksan. “Untuk merubah pekerja agar terbiasa memakai peralatam safety memang perlu waktu. Kekurangan lainnya dalam pelaksanaan akan kami perbaiki,” tandasnya. (Bam)

Pendestrian Kota Sukabumi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *