Pedagang Pasar di Teror Upal

SUKABUMI – Pedagang di Pasar Rakyat Cibadak Kabupaten Sukabumi, diresahkan dengan maraknya peredaran uang palsu (upal) pecahan saeratus hingga dua puluh ribu rupiah. Pelaku yang belum diketahui ini, menyebar upal dengan modus belanja saat konsumen ramai. Kasus ini jelas menambah rentetan peredaran upal jelang pemilihan Pilgub Jabar dan Pilwakot.

Wawan (25), pedagang tahu di Pasar Rakyat Cibadak mendapat kan uang palsu dengan pecahan Rp 100 ribu. Awalnya, dirinya tak menyadari uang yang dibelikan konsumen itu uang palsu. “Saat pagi, konsumen banyak, jadi saya tidak sadar jika ada uang palsu dari pembeli. Termasuk, ciri-cirinya tidak tahu karena saat pagi hari pembeli cukup banyak,” akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/3).

Bacaan Lainnya

Uang pecahan Rp 100 ribu itu, diketahuinya saat ia hendak berbelanja kembali. Sekilas, dari warna maupun bentuknya nyaris sempurna. Tapi, saat diperiksa lebih teliti, tekstur kertasnya berbeda. “Saya sadar saat hendak belanja kembali. Warna maupun bentuknya mirip. Tapi memang setelah diraba, kertas uang itu lembut tidak seperti uang asli,” beber Wawan.

Hal senada diakui, Agung (27) pedagang sayuran. Dirinya mendapat dua lembar uang palsu pecahan Rp20 ribu dari pembelinya. Namun, lagi-lagi karena si pelaku bertransaksi saat pembeli ramai, sehingga tidak terditeksi. “Setelah pembeli sepi, saat dilihat uang pecahan 20 ribu dengan model yang batu ini ternyata palsu. Karena kesal, langaung saja saya robek,” akunya.

Kejadian tersebut membuat dirinya dan puluhan pedagang lain mendapat pelajaran penting agar lebih berhati-hati saat mendapat uang dari pembeli. “Jelas kami rugi jika seperti ini, tapi ini menjadi pelajaran penting agar lebih teliti,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolsek Cibadak, Kompol Suhardiman mengungkapkan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki peredaran upal itu. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pedagang yang mendapat upal itu.

“Kami sudah turunkan tim khusus. Saksi-saksi juga kami mintai keterangan. Kepada masyarakat kami menghimbau, agar berhati-hati jika mendapat uang. Harus di raba, trawang dan dilihat secara detail,” pesannya.(cr15/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *