Sementara itu, Asisten Daerah (ASDA) II Bidang Perekonomian, Akhmad Riyadi mengatakan, pertemuan dengan ini merupakan aspirasi dari Forum MPLS. Maka dari itu pihaknya mengundang seluruh narasumber termasuk perwakilan dari Kementrian ESDM.
“Jadi ini kita menerima aspirasi dari forum mahasiswa peduli lingkungan, kami mengundang seluruh narasumber para kepala dinas termasuk perwakilan dari Kementerian ESDM supaya bisa menjelaskan apa apa yang menjadi pertanyaan teman-teman.
Tadi sudah dijawab kemungkinan-kemungkinan dampak, kemudian mengenai kerusakan jalan kan sudah dijawab juga akan diperbaiki,” papar Akhmad.
Ia menilai ada perbedaan persepsi antara pihaknya dan mahasiswa. Lanjut Akhmad bahwa proses yang terjadi di Kecamatan Cikakak itu baru proses eksplorasi dan belum eksploitasi.
“Persepsinya tidak sama dengan dengan kami, kan menurut Perda 22-2012 ada eksplorasi dan eksploitasi gitu. Kalau eksplorasi kan masih penelitian. Dulu awalnya di Cisolok kemudian karena potensinya akhirnya bergeser ke Cikakak,” ungkap Akhmad.
Ia menjelaskan, dalam Perda nomor 22 2012 tentang wilayah potensi tambang sudah ada di sini yang mungkin forum menganggap kegiatan ini eksploitasi.
“Namun belum banyak menyampaikan mereka sudah pergi dulu. Di Cikakak itu eksplorasi jadi saya rasa perbedaan persepsi saja antara eksplorasi dan eksploitasi dan itu sudah tercantum dalam Perda RT RW pasal 98,” pungkas Akhmad. (ris/d)
