Kisah Keberuntungan Jokowi, Dari Pengusaha Mebel Hingga Jadi Presiden

Jokowi saat masih berbisnis industri mebel (Dok.Facebook)

RADARSUKABUMI.com – Garis tangan keberuntungan membawa Joko Widodo menduduki jabatan tertinggi di negeri ini sebagai presiden ketujuh Indonesia. Tahun ini, Jokowi, begitu biasa disapa, berpasangan dengan Maruf Amin akan bersaing dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno dalam perhelatan pilpres pada 17 April 2019.

Karir Jokowi di dunia politik terbilang cukup moncer. Memulai talenta politik sebagai Walikota Solo dua periode, perjalanan politiknya berlanjut dengan menduduki posisi sebagai Gubernur DKI sebelumnya akhirnya menjabat sebagai Presiden periode 2014-2019 dengan wakilnya, Muhammad Jusuf Kalla.

Bacaan Lainnya

Sebelum terjun ke dunia politik pada 2005 lalu, Jokowi merupakan seorang pengusaha mebel dan perkayuan yang cukup sukses di Kota Solo.

Dengan nama perusahaan Rakabu, Jokowi membangun usahanya dari nol dan berkembang dengan memiliki lebih dari lima lokasi pabrik. Keahlian di bidang kayu ini didapatkannya selama duduk di bangku perkuliahan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.

Perkenalannya dengan bisnis mebel dimulai dengan bekerja di perusahaan sang paman setelah memutuskan resign dari Pabrik Kertas Kraft Aceh pada 1998.

Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan pamannya, Jokowi pun lantas mendirikan perusahaan sendiri.“Saya ceritakan, saat memulai usaha saya tidak memiliki apa-apa, agunan, kekayaan, tidak memiliki orang tua yang bisa kasih bantuan modal ke saya. Tapi justru itu mendorong saya harus memulai sebuah usaha,” kata Jokowi mengisahkan perjalanan karirnya di dunia bisnis.

Ia mengatakan, dalam menjalankan bisnis, dirinya bermodalkan kepercayaan dan kerja keras. Ditururkan bahwa apabila orang lain bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, maka ia harus bekerja dari subuh sampai tengah malam. Cara itu ia gunakan karena ia merasa tak punya kelebihan lain. “Yang harus saya lebihkan yaitu jam kerjanya saya lebihkan,” ujarnya.

Bapak dari tiga orang anak ini mengaku perjalanan hidupnya yang tidak terlalu beruntung saat kecil, justru jadi motivasi buat menjalani kehidupan ke depannya. “Pada posisi-posisi seperti itu sebuah karakter, sebuah pribadi ditempa,” tuturnya.

M. David R Wijaya, rekan bisnis Jokowi di Solo melihat Jokowi sebagai pengusaha yang punya visa dan pekerja keras.

“Saya ketemu beliau skitar tahun 90an.Kami sama-sama pengusaha mebel dan industri kayu. Dan mulai intens pada tahun 2002,” terang David yang juga pengusaha Mebel.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi di Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan (Asmindo) Solo juga mengatakan, dengan semakin intensnya pertemuan tersebut, pada Juli 2002 akhirnya diselenggarakan rapat untuk pembentukan Asmindo.
Jokowi saat itu terpilih menjadi ketua Asmindo Solo yang pertama.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, David menyampaikan, industri mebel dan kayu di Solo mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jokowi bahkan menyiapkan progres hingga 20 tahun ke depan sejak terpilih menjadi Ketua Asmindo.

Salah satu keberhasilan Jokowi adalah menghadirkan kawasan industri mebel dan kayu di wilayah Kalijambe Sragen. Di sana, ada 50 kavling untuk tempat industri dan berdiri di atas tanah dengan luas lebih kurang 25 hektare.

Padahal, sebelumnya pengusaha pesimistis dengan rencana ini. Mengingat, menghadirkan kawasan industri di satu tempat bukan perkara mudah. Tetapi, di bawah kepemimpinan Jokowi hal itu sudah terealisasi dalam jangka dua tahun kepemimpinannya.

“Dia berhasil menghadirkan kawasan industri terpadu di atas tanah 25 hektare, itu bukan perkara mudah. Dengan hadirnya kawasan industri tersebut, industri mebel dan kayu pun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahkan ada 200 lebih perajin binaan,” ucapnya.

Hadirnya kawasan industri terpadu ini, menurutnya, tidak lain ditujukan untuk memangkas ongkos produksi. Mulai dari bahan mentah, pengepakan sampai dengan pengiriman. Karena semuanya dikerjakan di satu lokasi yang sama. Hal inilah yang kemudian mampu mendorong peningkatan ekspor kayu dan mebel.

“Dia itu memang sudah dari dulu sedikit bicara tapi banyak kerja. Dan orangnya sangat sederhana, bahkan sampai sekarang pun tidak ada ada yang berubah dari sosok Jokowi,” imbuhnya.

Keberhasilan ini turut mendorong perkembangan perusahaan milik mantan Wali Kota Solo itu. David menyebut, Jokowi sedikitnya memiliki lebih dari lima perusahaan yang tersebar di sejumlah lokasi. Seperti di Sragen, Pabelan, Transang, dan beberapa lokasi lainnya. Dengan banyaknya perusahaan tersebut, Jokowi tidak hanya bekerja di balik meja saja.

“Dia selalu terjun untuk memantau setiap perusahaan miliknya. Jadi blusukan itu sudah dilakukannya sebelum terjun ke dunia politik,” katanya.

Berkembangnya perusahaan milik Jokowi salah satunya juga disebabkan karena keahlian Jokowi di bidang perkayuan. Menurut David, Jokowi sangat paham benar mengenai jenis-jenis kayu. Dan jenis kayu apa saja yang bisa dimanfaatkan dan laku untuk dijual. Hal inilah yang kemudian banyak ditiru oleh pengusaha mebel dan industri kayu.

Selain sangat memahami jenis kayu, David menyampaikan, Jokowi juga sangat ahli dalam hal mengolah kayu. Mulai dari cara memotong kayu, memprosesnya menjadi sebuah konstruksi dan juga finishing,” pungkasnya.

Kini, pengusaha mebel Solo ini kembali maju dalam pilpres untuk periode yang kedua kali berpasangan dengan Ma’ruf Amin berhadapan dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga S Uno.

Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Ari Purnomo, Uji Sukma Medianti

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *