Kebun Kelapa Sawit Sukabumi Diperluas

SUKABUMI – Meski sempat keluar pernyataan Bupati Sukabumi Marwan Marwan Hamami soal tidak cocoknya tanah Sukabumi yang dijadikan lahan kelapa sawit, karena tanaman kelapa sawit terkenal akan sifatnya yang cukup banyak menyerap air.

Bahkan, dirinya menegaskan untuk tidak akan mengeluarkan rekomendasi pengajuan perluasan lahan sawit di Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Namun, belakangan Dinas Petanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, mendorong PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Kebun Cibungur bakal mengembangkan alih fungsi dari tanaman karet menjadi kelapa sawit. Hal ini, dilakukan demi mengejar profit PTPN VIII Kebun Cibungur.

Hal itu mengemuka saat menggelar sosialisasi tanaman kelapa sawit di Aula PTPN VIII Cibungur di Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara.

Sejumlah warga Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara saat menghadiri sosialisasi tanaman kelapa sawit di Aula PTPN VIII Cibungur, Senin (25/11). (FT:BAMBANG/RADARSUKABUMI)

Manager PTPN VIII Kebun Cibungur, Heru Timuryanto mengatakan, alih fungsi tanaman itu dilakukan karena sebagai perusahaan profesional berplat merah dituntut untuk mendapatkan profit dan sejauh ini kelapa sawit menjadi salah satu komoditas yang paling menguntungkan.

“Ya, karena harga karet saat ini sedang anjlok sehingga kami berupaya mengenbangkan alih fungsi menjadi tanan kelapa sawit,” kata Heru kepada Radar Sukabumi, (25/11).

Pihaknya menargetkan, alih fungsi tersebut akan dilakukan mulai Februari 2020 mendatang di luas lahan sekitar 947 hektere. “Pada Februari tahun nanti sudah mulai penanaman. Dan kami saat ini sudah mensosialisasikannya kepada masyarakat sekirtar dan semuanya merespon dengan baik,” paparnya.

Menurutnya, dengan adanya alih fungsi tersebut akan lebih banyak memberdayakan masyarakat sekitar. Bagai mana tidak, dalam satu hektare saja diperlukan sekitar 200 orang pekerja. “Tentunya untuk penanaman akan dilakukan oleh masyarakat setempat. Mudah-mudahan dengan adanya alih fungsi ini bisa membawa dampak positif terhadap masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Distan Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat menuturkan, alih fungsi tanaman karet ke kelapa sawit ini tentunya akan dapat menjawab permasalahan PTUN dimana harga karet saat ini mengalami anjok.

“Tanaman kepala sawit bisa menjawab permasalahan saat ini karena PTPN sedang kolep karena tanaman teh dan karet itu harganya menurun. Terdapat beberapa daerah yang sudah alih fungsi seperti, perkebunan di Sumatra, Banten, Cikidang dan wilayah lainnya. Hal ini tentunya supaya keuntungan dan prospek kedepannya lebih baik,” tuturnya.

Ajat meminta, agar pabrik kelapa sawit juga dibangun di Sukabumi sehingga hasilnya tidak dibawa ke luar daerah. Dengan begitu, masyarakat sekitar juga akan dapat diberdayakan sehingga perekonomian di daerah bisa meningkat.

“Tentunya dengan keberadaan perkebunan akan membawa dampak positif terhadap masyarakat setempat. Mudah-mudahan bukan hanya perkebunan kelapa sawit saja yang ada di Sukabumi tetapi juga dengan pabriknya,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *