Irigasi Leuwi Cibagong Jebol, 250 Hektare Sawah Kering

Warga Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar saat gotong royong memperbaiki saluran irigasi Leuwi Cibagong yang jebol diterjang banjir bandang, Minggu (14/6).

RADARSUKABUMI.com – Puluhan warga Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, gotong royong memperbaiki saluran irigasi Leuwi Cibagong yang ambruk setelah diterjang longsor pada beberapa tahun lalu.

Pasalnya akibat dari kondisi itu, ratusan hektare sawah di wilayah tersebut tidak terairi dengan maksimal karena air tidak sampai ke lahan pertanian warga.

Bacaan Lainnya

Kepala Dusun (Kadus) Leuwiliang, Dedi Oboy mengatakan, saluran irigasi Leuwi Cibagong itu, jebol sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter, setelah diterjang banjir bandang.

“Akibatnya sekitar 250 hektare lahan persawahan warga di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar dan Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cikembar, tidak teraliri air secara maksimal.

Bahkan, pada musim kemarau kemarin terdapat 200 hektare lahan pertanian tidak bisa ditanami padi. Lantaran, air tidak sampai ke sawah warga,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi, Minggu (14/6).

Untuk itu, ia bersama puluhan petani bergotong royong memperbaiki irigasi tersebut dengan peralatan seadanya. Seperti menggunakan bambu dan beronjong batu.

“Alhamdulillah masyarakat antusias, terbukti banyak yang berpartisipasi memperbaiki saluran irigasi ini,” imbuhnya.

Kepala Desa Parakanlima, Nirwanda mengatakan, saluran irigasi Leuwi Cibagong, bukan hanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian saja, tetapi juga kerap digunakan warga untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci.

“Bertahun-tahun warga merasa kesulitan untuk mencuci. Jadi sungai ini menjadi tempat utama warga untuk keperluan sehari-seharinya,” katanya.

Untuk mengantisipasi ancaman gagal panen, pemerintah desa bersama puluhan warga langsung melakukan gotong royong memperbaiki saluran irigasi tersebut.

“Sudah ada beberapa hari kami bersama warga melakukan pembangunan irigasi ini dengan cara swadaya. Rencanananya minggu depan air bisa disalurkan ke lahan pertanian warga.

Namun, upaya ini dirasa belum maksimal. Lantaran, perbaikan sementara pada irigasi ini, tidak akan bertahan lama. Apalagi, pada saat cuaca ekstrim seperti ini, dikhawatirkan banjir bandang dapat merusak kembali irigasi itu,” tandasnya.

Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat segera turun tangan dan meninjau ke lokasi irigasi yang jebol itu.

“Kami sudah melayangkan surat permohonan bantuan untuk pembangunan irigasi kepada Dinas Bina Marga PU Kabupaten Sukabumi dan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalaui aplikasi rampak sekar. Iya, sudah masuk list.

Mudah-mudaham dalam waktu dekat ini, irigasi yang jebol itu, dapat segera dibangun,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *