Innalillahi, Bocah Penderita HIV AIDS Bojonggenteng Tutup Usia

SUKABUMI – Peringatan hari AIDS sedunia yang diperingati setiap 1 Desember menjadi momen haru bagi Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (Lensa) Sukabumi. Pasalnya, salah satu Orang dengan HIV AIDS (ODHA) dampingan lembaga tersebut dikabarkan meninggal dunia. Anak gadis berinisial SC (11) asal Kecamatan Bojonggenteng ini menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit karena hemoglobin atau sel darahnya rendah.

Orbituari tersebut dibenarkan oleh Direktur Lensa Sukabumi, Daden Sukendar. Menurutnya, kabar meninggalnya salah satu anak pengidap HIV AIDS tersebut didapatnya dari konselor Lensa. Gadis yatim piatu itu meninggal dirumah sakit karena kondisi sel darahnya lemah.

Bacaan Lainnya

“Ya betul, kabar nestapa pada peringatan hari AIDS itu dari konselor kami, yakni Risma Haryani yang bertugas mendampingi SC,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi, Rabu (2/12/2020).

Menurutnya anak-anak dengan HIV terus berguguran karena tidak kuat untuk menahan virus serta banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah faktor asupan gizi yang kurang terlebih keadaan anaknya yang yatim piatu. Maka dari itu, pihaknya harus terus melakukan advokasi agar stakeholders di Kabupaten Sukabumi terutama pemangku kebijakan untuk memperhatikan kehidupan mereka, terlebih di masa Pandemi

“Masih banyak anak yang kita dampingi dan kondisinya hampir tidak jauh dari almarhum. Ada 43 Anak dari 233 ODHA yang saat ini kami dampingi,” sebutnya.

Daden juga mengajak di Hari AIDS Sedunia 2020 yang jatuh pada setiap tanggal 1 desember menjadi momen untuk semua elemen mulai dari pemerintah, masyarakat, lembaga terkait dan civil society untuk kontrtibusi didalam upaya penanggulangan HIV AIDS yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Jauhi virusnya bukan orangnya, kiprah Lensa Sukabumi dari tahun 2013 sampai sekarang terus melakukan dakwah kepada komunitas yang selamai ini tertutup, Lensa Sukabumi yang salah satunya fokus kepada pendampingan komunitas Transgender, Pengguna Jarum suntik Lelaki Seks Lekai LSL,” paparnya.

Melalui interfensi perubahan perilau (Pendampingan) Rujukan untuk melakukan Tes HIV secara sukarela (VCT) dan mendorong Orang yang sudah terinfeksi HIV (ODHA) untuk terus mengakses dan mematuhi minum Obat ARV yang sudah di sediakan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi di Seluruh Rumah sakit yang ada di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, LENSA Sukabumi didalam melakukan pendampingan komunitas, terus meningkatkan pengetahun mereka didalam upaya peningkatkan pengetahuan HIV-AIDS melalui Pertemuan Komunitas pemberdayaan, care dan support, home visit, support grup, home base care, FGD, SEMINAR, dan rujujan VCT ke layanan / PKM yang ada di seluruh kabupaten sukabumi.

“Tujuan peningkatan kemampuan pengetahui mereka didalam upaya pencegahan HIV, untuk saat ini rentang Januari hingga September jumlah komunitas LSL yang di rujuk Tes HIV ke layanan kesehatan mencapai 541 orang, sedangkan jumlah transgender yang dirujuk Tes HIV ke layanan kesehatan sebanyak 96 orang dan pengguna jarum suntik 56 Orang,” bebernya.

Sedangkan jumlah warga kabupaten sukabumi yang sudah terinfensi HIV yang tercatat oleh LENSA sebanyak 64 orang, sedangkan jumlah keseluruhan ODHA yang di dampingi oleh LENSA 233 Orang,” rincinya

Keadaan ODHA di setiap tahunnya terus meningkat. Sehingga di tahun 2021 sangat perlu adanya kolaborasi lintas sektor didalam upaya penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Sukabumi yang artinya tidak cukup hanya Lensa saja. Apalagi di masa pandemi Covid-19 keadaan pendampingan kepada komunitas dan ODHA yang ada sangat menurun di bandingkan di tahun sebelumnya,sehingga banyak ODHA yang tidak terdampingi secara berkala terutama ODHA anak.

“Harapan 2021 tidak ada lagi penularan kasus baru HIV di kabupaten sukabumi dengan terget 100 persen masyarakat Kabupaten Sukabumi mampu dan memahami cara penularan HIV AIDS, namun pembuktian ini perlu adanya kerja sama yang multi sektor dan fokus untuk menanggulangi HIV di Kabupaten Sukabumi demi menyelematkan warga Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *