Ini Aturan yang Wajib diterapkan Warga Saat mencoblos di TPS

SIMULASI : Salah seorang warga di Kecamatan Caringin pada saat akan mencoblos di TPS. Kegiatan tersebut merupakan simulasi yang digelar oleh KPU Kabupaten Sukabumi.
SIMULASI : Salah seorang warga di Kecamatan Caringin pada saat akan mencoblos di TPS. Kegiatan tersebut merupakan simulasi yang digelar oleh KPU Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.(Foto : Dok Radar Sukabumi)

SUKABUMI — Tak kurang dari 3 hari lagi, Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 akan dilaksanakan KPU. Sebelumnya pemerintah sudah membuat aturan baru bersama DPR dan KPU terkait proses Pilkada yang dilaksanakan pada masa pandemi agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Aturan tersebut terdapat dalam perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana non-Alam Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data yang dirangkum dari KPU bahwa aturan yang akan diterapkan saat warga mencoblos di TPS pada Pilkada 2020:

  • Jumlah pemilih per-TPS dikurangi, dari maksimal 800 orang menjadi maksimal 500 orang.
  • Kehadiran pemilih ke TPS diatur jamnya, setiap jam untuk sekian pemilih.
  • Ketika pemilih antre di luar maupun saat duduk di dalam TPS diatur jaraknya, minimal 1 meter sehingga tidak terjadi kerumunan.
  • Dilarang bersalaman, terutama antara petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan pemilih. Termasuk sesama pemilih.
  • Disediakan perlengkapan cuci tangan portable atau wastafel dengan air mengalir dan sabun di TPS, bagi pemilih sebelum dan sesudah mencoblos.
  • Petugas KPPS mengenakan masker selama bertugas, disiapkan masker pengganti sebanyak tiga buah selama bertugas. Pemilih diharapkan membawa masker sendiri dari rumah.
  • Petugas KPPS mengenakan sarung tangan selama bertugas. Setiap pemilih disediakan sarung tangan plastik (sekali pakai) di TPS.
  • Petugas KPPS mengenakan pelindung wajah (face shield) selama bertugas.
  • Saksi dan pengawas TPS yang hadir di TPS mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, dan sarung tangan sekali pakai.
  • Setiap pemilih diharapkan membawa alat tulis sendiri dari rumah untuk menuliskan atau memberikan tanda tangan dalam daftar hadir.
  • Di setiap TPS disediakan tisu kering untuk pemilih yang selesai mencuci tangan sebelum maupun sesudah mencoblos di TPS.
  • Petugas KPPS yang bertugas di TPS harus menjalani rapid test sebelum bertugas, sehingga diyakini sehat/tidak membahayakan pemilih selama bertugas.
  • Setiap pemilih yang akan masuk ke TPS dicek suhu tubuhnya. Jika suhunya di bawah standar, dibolehkan untuk mencoblos di dalam TPS.
  • Lingkungan TPS didesinfeksi sebelum maupun sesudah proses pemungutan dan penghitungan suara.
  • Desinfeksi akan dilakukan secara berkala setiap pergantian mekanisme pemilih yang datang.
  • Setiap pemilih yang selesai mencoblos tidak lagi mencelupkan jari ke dalam botol tinta, tetapi tintanya akan diteteskan oleh petugas.
  • Jika ada pemilih bersuhu tubuh di atas standar (di atas suhu 37,3 derajat celsius), maka dipersilakan untuk mencoblos di bilik suara khusus, yang berbeda dengan bilik suara di dalam TPS, namun masih di lingkungan TPS tersebut.

Masyarakat juga bisa mengecek informasi terbaru dari laman KPU, Bawaslu maupun Kemendagri terkait Pilkada 2020.(*/hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *