Ikut Camping di IT Azzahra, Anthea Nyaris Hilang

LEMBURSITU — Sonya Yuliana (42) orang tua salah satu pelajar Taman Kanak-kanak (TK) IT Azzahra 2 di Jalan Pelabuhan II Kadulawang, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembur Situ, mengeluhkan kegiatan camping yang diselenggarakan di TK IT Azzahra I pada Sabtu (27/3) lalu.

Pasalnya diduga akibat keteledoran guru, anaknya yakni Anthea Savana yang masih berusia enam tahun nyaris hilang karena pergi dari sekolah pada malam hari. Beruntung, bertemu dengan tukang jualan ayam goreng yang kembali mengantarkannya ke sekolah.

Sonya menjelaskan, kejadian bermula saat pihak sekolah menyelanggarakan super camp atau camping di sekolah untuk kelompok B. Meski awalnya, tidak memperkenankan anaknya mengikuti kegiatan tersebut namun dengan berat hati mengizinkan Anthea ikut camping.

“Sejak awal saya tidak berniat mengikutsertakan anak dalam kegiatan tersebut dan merahasiakan nya dari anak karena itu melanggar aturan prokes di tengah wabah ini. Hanya saja, ada salah satu ustadzah nya yang mengontak naka saya melalui Whatsapp mengajak anak terus-terusan agar mengikuti camping ini,” jelas Sonya kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Setelah dihubungi gurunya, lanjut Sonya, akhirnya Anthea mengetahui kegiatan tersebut dan memaksa ingin ikut serta. Singkat cerita, pada Minggu (28/3), ayahnya jemput anak ke sekolah sesuai jadwal penjemputan.

Saat itu, ayahnya dipanggil kepala sekolah (Kepsek) dan memberitahu bahwa waktu malam Anthea sempat kabur lalu ada yang mengantarnya ke sekolah. “Sampai di rumah anak nangis, meluk minta maaf dan cerita kalau anak saya sempat kabur karena pengen pulang. Waktu itu, saya marah, sedih dan menyesal susah memberikan izin untuk mengikuti kegiatan itu,” ujarnya.

Setelah mendengarkan keterangan sari orang yang mengantar Anthea, sambung Sonya, ternyata anaknya keluar dari sekolah sekira pukul 23.30 WIB melalui pintu yang tidak dikunci oleh pihak sekolah. “Anak saya berjalan kurang lebih satu kilometer pada pukul 23.30 WIB. Membayangkan nya pun hati saya perih.

Lalu anak saya ditemukan tukang ayam goreng yang sedang beres-beres dagangan mau pulang. Ditanya mau kemana, dan sempat di bawa pulang kerumahnya. Setelah anak saya menceritakan kejadiannya, tukang ayam bakar ini mengecek ke sekolah dan akhirnya pihak sekolah menjemput anak saya,” paparnya.

Parahnya, sambung Sonya, pihak sekolah tidak mengantarkan anaknya ke rumah malah kembali di bawa ke sekolah. “Anak saya ingin pulang sampe kabur masih saja dipaksakan untuk mengikuti acara camping sampai dengan selesai. Kejadian separah ini saya tidak dikabari. Suami diberikan kabar waktu jemput sesuai jadwal,” imbuhnya.

Kendati demikian, keluarga tidak akan membawa persoalan ini keranah hukum. Namun, meminta instansi terkait agar menegur pihak sekolah yang sudah melanggar aturan di masa pandemi Covid-19 dan juga akibat keteledorannya Anthea nyaris hilang. “Apa yang terjadi pada anak saya jangan sampai terulang. Kami minta yang berwenang bisa menegur pihak sekolah sekolah,” cetusnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan pihak sekolah belum memberikan keterangan dan saat Radar Sukabumi menghubungi pesan Whatsapp Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Cecep Mansur juga belum memberikan tanggapan terkait persoalan tersebut. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *