Hama Blast Ancam Gagal Panen

Rukamalan (45), petani asal Kampung Bojong Galing, Desa/Kecamatan Kebonpedes, menyemprotkan obat pembasmi hama blast ke tanaman padi miliknya.

KEBONPEDES – Musim kemarau yang melanda Sukabumi, menyebabkan sejumlah lahan pertanian di Desa/Kecamatan Kebonpedes, terserang hama padi jenis blast. Betapa tidak dengan adanya serangan hama blast tanaman padi di wilayah tersebut rusak hingga mengancam tanaman padi gagal panen.

Seorang petani asal Kampung Bojong Galing, RT 7/2, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Rukmalan (45) mengatakan, serangan pada tanaman padi di lahan pertaniannya, diakibatkan jamur atau penyakit blast. “Lahan pesawahan seluas lima hektare di wilayah Desa Kebonpedes ini, hampir 80 persen terserang hama blast,” aku Rukmalan kepada Radar Sukabumi, Jum’at (13/9).

Bacaan Lainnya

Menurut Rukamalan, hama blast berupa jamur tersebut tidak menyerang tanaman secara serentak, tetapi secara bertahap dan bersifat spot-spot.

Akibat di serang hama blast tanaman padi yang baru ditanam sekitar empat pekan terakhir ini, terancam gagal panen. “Agar tidak gagal panen, saya selalu rutin menyemprotkan fungisida dan obat pembasmi hama ke tanaman padi. Namun, sayang dengan cara seperti ini dapat mengakibatkan membengkaknya biaya produksi,” ujarnya.

Hal serupa dikatakan, Nandang Solehudin (45) menjelaskan, area pesawahan di wilayah Desa Kebonpedes saat ini banyak terserang hama blast. Akibat, serangan hama tersebut menyebabkan produktivitas tanaman padi turun hingga separuhnya.

“Serangan hama saat ini, telah membuat panik para petani. Selain ulat grayak, hama wereng pun mulai menggerogoti tanaman padi,” katanya. Bila para petani tidak melakukan antisipasi untuk pencegahan serangan hama blast.

Maka, populasi hama dapat meningkat dan cakupan serangannya pun semakin meluas. “Saat ini, para petani tengah di hantui rasa was-was karena tanaman padi di ladangnya dikhawatirkan dapat terancam gagal panen karena padi tak berisi,” akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengimbau, kepada seluruh petani agar meningkatkan kewaspadaannya di musim kemarau. Pasalnya, cuaca saat ini dapat menyebabkan tanaman padi berpotensi di serang hama. Sehingga, berdampak terhadap penghasilan petani menjadi menurun.

“Selain hama blast, musim kemarau saat ini juga menyebabkan serangan hama jenis lainnya. Seperti hama wereng dan hama tikus,” katanya.

Untuk itu, pada musim kemarau saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi terus melakukan monitoring terhadap serangan Organisme Penggangu Tanaman (OPT). Sebab, hama tersebut sering menyerang padi setelah tanaman padi mulai membentuk anakan bersamaan dengan berkembangnya tunas baru sampai dengan fase berbunga.

“Sebab itu, saya meminta kepada para petani agar proaktif menyampaikan temuan gangguan OPT atau penyakit tanaman kepada petugas penyuluh pertanian yang ada di setiap kecamatan,” bebernya.

Untuk mengantisipasi serangan OPT, selain harus giat melakukan pemeliharaan tanaman, juga dihimbau agar menanam jenis benih padi yang berkualitas unggul dan tahan terhadap serangan hama.

“Bila petani melaporkan mengenai serangan hama ini, tentunya kami akan langsung menerjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan survei dan membasmi serangan hama tersebut,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *