Gegara HIV, 21 Orang Meninggal

SUKABUMI – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menemukan 80 kasus Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di wilayah Kabupaten Sukabumi. Pengidap penyakit mematikan ini didominasi usia produktif mulai 25-49 tahun.

Dari data yang tercatat KPA Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dari 80 kasus HIV/AIDS ini, 21 diantaranya meninggal dunia. “Jumlah kasus yang ditemukan ini terhitung dari mulai Januari sampai Agustus 2019 lalu,” kata Sekertaris KPA Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari kepada Radar Sukabumi, kemarin (25/9).

Bacaan Lainnya

Kendati demikian, lanjut Damayanti, KPA belum dapat memastikan kasus tersebut menurun atau tidak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lantaran, tidak menutup kemungkinan pada akhir tahun nanti penemuan kasus HIV/AIDS ini bisa bertambah. “Kalau 2018 lalu, terdapat sebanyak 112 kasus yang ditemukan. Ada kemungkinan jumlah kasus saat ini terus menambah,” tandasnya.

Damayanti menjelaskan, penyebaran penyakit mematikan ini paling tinggi melalui seks bebas dan akibat penggunaan narkoba atau penggunaan napza jarum suntik. “Penyebaran melalui seks bebas ini sampai 90 persen. Sisanya penularan melalui penggunaan napza suntik. Artinya, seks bebas ini menjadi penyebab utamanya,” jelasnya.

Untuk menekan kasus tersebut, Dinas Kesehatan melakukan beberapa upaya, misalnya saja dengan menambah layanan kesehatan untuk memeriksa HIV secara mandiri, penjangkauan dan konseling pada orang yang sudah HIV, mencegah putus obat, sosialisasi pada masyarakat dan kerjasama lintas sektor yang lebih intensif.

“Dalam penanggulangan kasus ini diperlukan peran aktif semua pihak dari pemerintah maupun swasta termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak sehingga keseluruhan penanggulangan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan sebaik baiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengungkapkan, untuk penanganan HIV/AIDS ini pada akhir 2019 ini semua Puskesmas dan rumah sakit harus sudah mampu melakukan tes HIV.

“Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS harus komperhensif, memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat dan memberikan dukungan perawatan bagi terinveksi HIV secara terpadu,” ungkapnya.

Marwan mengajak, masyarakat untuk bersama mencegah, mengendalikan serta menanggulangi HIV/AIDS dengan cara berprilaku bersih dan sehat. “Untuk itu, semua pihak harus meyakinkan dan pastikan standar pelayanan minimum HIV/AIDS tercapai 100 persen” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *