Gara-gara Sampah, Rumah Hoerudin Hangus

Warga dan petugas gabungan saat berupaya memadamkan api yang membakar rumah Hoerudin (55) warga Kampung Cibeber, (RT 6/5) Desa/Kecamatan Waluran.

WALURAN – Tak disangka-sangka, api hasil pembakaran sampah di belakang rumah Hoerudin (55) berakhir duka. Betapa tidak, rumah Hoerudin yang berada di Kampung Cibeber, (RT 6/5) Desa/Kecamatan Waluran rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah, Kamis (28/11). Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian dipastikan mencapai puluhan juta rupiah.

Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sukabumi, M Abdul Awat mengatakan, kebakaran yang terjadi sekira pukul 11.00 WIB, api diduga berasal dari percikan api pembakaran sampah yang berada dibelakang rumah korban.

Bacaan Lainnya

“Besar kemungkinan, saat pembakaran sampah itu, apinya terbawa angin, sehingga mengakibatkan kebakaran rumah Pak Hoerudin,” jelas Awat kepada radarsukabumi, Kamis (28/11).

Saat kebakaran, warga dan petugas gabungan langsung bekerjasama memadamkan api dengan peratalatan seadanya. “Api sulit dipadamkan. Lantaran, bangunan rumah terbuat dari material yang mudah terbakar. Sehingga, selang 30 menit lamanya, rumah beserta isinya hangus terbakar hingga nyaris rata dengan tanah,” imbuhnya.

Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, saat kebakaran, petugas gabungan sudah berupaya maksimal untuk memadamkan api.

Namun, upaya untuk memadamkan api tidak berhasil. “Saat petugas tiba dilokasi, kondisi api sudah membesar. Terlebih lagi, saat kejadian angin tengah kencang. Api berhasil dipadamkan setelah satu unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian,” katanya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun kelurga korban kebakaran tersebut mengalami kerugian materil hingga mencapai Rp55 juta.

“Saat ini, kondisi keluarga korban masih dalam keadaan syok. Mereka sudah dievakuasi oleh pemerintah setempat ke rumah saudara terdekatnya. Selain itu, keluarga korban juga membutuhkan bantuan darurat berupa sandang, papan, pangan dan stimulan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *