SUKABUMI — Perkara kasus Kepala Desa (kades) menjual Posyandu, mendapatkan perhatian publik terutama masyarakat sekitar. Tercatat, puluhan warga Kampung Lebak Muncang, RT (41/20), Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, datang berbondong-bondong menggeruduk kantor Desa Cikujang pada Selasa (13/08).
Kedatangan warga, bentuk kekecewaan terhadap Kepala Desa Cikujang yang dinilai tidak komitmen terkait penggantian lahan untuk pembangunan Posyandu Anggrek 09. Lantaran, bangunan Posyandu sebelumnya dilaporkan telah dijual oleh Kepala Desa Cikujang pada Agustus 2022 lalu.
Salah seorang tokoh warga Kampung Lebak Muncang, RT (36/18), Desa Cikujang, Ustadz Wendi Solihin kepada Radar Sukabumi mengatakan, kedatangan warga ke kantor Desa Cikujang ini, merupakan tindak lanjut dari pertemuan warga bersama Kepala Desa Cikujang pada beberapa waktu lalu.
“Jadi, pada 7 Agustus 2024 kemarin itu, saya bersama Ketua BPD, Ketua RT dan Ketua RW serta tokoh masyarakat melakukan musyawarah di majelis taklim dan dihadiri Kepala Desa untuk membahas tindak lanjut dari Posyandu,” kata Ustadz Wendi kepada Radar Sukabumi pada Selasa (13/08).
“Awalnya, warga malu melakukan aksi demonstrasi ke kantor desa. Namun, karena kepala desa turun langsung ke warga, akhirnya tidak jadi demonya. Saat pertemuan itu, kepala desa berjanji akan membayar tanah. Tapi sampai sekarang belum selesai,” tukasnya.
“Memang dari kwitansi itu, tertulis nominal uang Rp15 juta untuk pembelian bidang tanah. Tapi, kenyataannya belum dibayar. Makanya, warga datang ke kantor desa,” tukasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, lahan dan bangunan Posyandu yang merupakan aset pemerintah Desa Cikujang yang dibangun sekitar tahun 2008 lalu dengan menggunakan program PNPM tersebut, memiliki luas sekitar 1 are.
“Iya, itu Posyandu dibangun sekitar 2008 oleh program PNPM. Namun, dijual oleh Kepala Desa (kades) Cikujang pada Agustus 2022 lalu dengan harga Rp46 juta kepada warga Desa Cikujang, atas nama Pak Denis. Dan kalau ditotalkan dengan surat-surat AJB-nya ada sekitar Rp48 juta,” tandasnya.