Di Cianjur, Ojol dan Opang Panas! Sosok Ini Pun Datang

MEDIASI: Ojek online (ojol) dan ojek pangkalan menyepakati untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah dan kekeluargaan. FOTO: Hakim/ Radar Cianjur

RADARSUKABUMI.com – Pertikaian antara ojek online (ojol) dengan ojek pangkalan (opang) di Cianjur kembali terjadi untuk kesekian, Selasa (1/10). Kali ini, di Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, seitar pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal ketika salah satu ojol sedang mengantar penumpang. Di sebuah pangkalan opang, ojol dihadang dan diberitahukan tidak boleh melintas.

Bacaan Lainnya

Padahal, sebelumnya tidak ada larangan untuk melintas daerah tersebut. Namun sejak dua pekan terakhir, tiba-tiba terpasang baner larangan untuk ojol melintas.

Ojol yang ditegur tersebut sempat tidak terima dan terjadilah cekcok antara ojol dan opang. Beberapa ojol dari berbagai komunitas yang mendapatkan informasi tersebut pun langsung mendatangi lokasi dan sempat terjadi keributan.

Beruntung, keributan tersebut tidak berselang lama. Kedua belah pihak bisa diredam oleh aparat kepolisian. Salah satu ojol yang terkena pukulan dari kejadian tersebut juga sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kepolisian Polsek Cianjur Kota membuka mediasi antara ojol dan opang. Kedua belah pihak diundang untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar tidak meluas.

“Kami, Polsek Cianjur Kota, meminta kepada rekan-rekan agar kejadian tadi bisa diselesaikan secara baik-baik dan mencari titik jalan keluarnya,” ujar Kapolsek Cianjur Kota, Kompol Iskandar.

Lanjutnya, dalam penyelesaian masalah tersebut, semua pihak agar tidak saling mencari kesalahan dan mencari siapa yang benar. Baik ojol maupun opang, harus sama-sama mencari jalan keluar dan mufakat terbaik satu sama lainnya.

“Harus ada kesepakatan bersama agar tidak terulang kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Driver Online Cianjur (DOC), Deni Agustin mengatakan, sebetulnya di Jalan Munjul sama sekali tidak ada larangan untuk ojol yang melintas.

Namun dua minggu sebelumnya tiba-tiba ada banner dengan tulisan ojol dilarang masuk tanpa ada kesepakatan bersama.

“Sejak lebaran tidak ada larangan untuk melintas bagi ojol, tapi dua minggu kemarin ada banner yang tulisannya ojol dilarang melintas. Itu kan tidak ada kesepakatan bersama, hanya satu belah pihak saja,” terangnya.

Selain dirinya, beberapa masyarakat pun sempat bertanya kepada driver ojol mengenai larangan tersebut. Akan tetapi, pihaknya tidak ingin memperpanjang masalah dan menghendaki hal ini menjadi yang terakhir.

Di sisi lain, Paguyuban Motor Ojek Cianjur (PMOC) pun sama-sama saling berkoordinasi mengenai hal tersebut. Sebelumnya sudah akan melakukan mediasi dan komunikasi dengan pihak ojol. Sehingga permasalahan tidak berkepanjangan.

“Kita menindaklanjuti permasalahan yang sudah pernah terjadi, pihak kami pun ingin berkomunikasi dengan pihak ojol agar menemukan jalan keluar,” ujar Ketua PMOC, Elan.

Kedua belah pihak sepakat akan melakukan koordinasi terlebih dahulu terkait kesepakatan bersama dalam teknis di lapangan agar jangan sampai menimbulkan gesekan. Pertemuan selanjutnya akan dilakukan hari ini, Rabu (2/10).

(kim/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *