SUKABUMI — Sejumlah relawan yang hendak mengantarkan paket bantuan untuk warga dusun Kadudahung, Kampung Ciloma, Desa Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi Dikejutkan dengan penampakan sekor buaya disemak semak pinggir sungai Cikaso.
Sontak para relawan tersebut mengabadikan sosok buaya yang disebut warga setempat Euis tersebut. Berdasarkan informasi penampakan buaya dari masyarakat sekitar kemunculan buaya tersebut bukan kali pertama, namun juga sering muncul dilokasi yang sama, diduga sedang berjemur.
Hal itu dikatakan Kades Cibitung, Iji Pahrudin, buaya yang diberi nama Euis tersebut muncul dimungkinkan untuk menayapa para relawan yang melintas menggunakan perahu untuk menyalurkan bantuan ke Kampung Ciloma.
Menurut Iji Pahrudin kemunculan Euis tersebut sebagai bentuk sapaan terhadap para relawan, karena saat perahu melintas tidak ada reaksi dari Euis.
“Mungkin maksud Euis ini menyapa saja kepada para relawan yang naik perahu, karena memang lokasi itu tempat kesenangan berjemur di titik yang terekam kamera itu. Gak sampai mengganggu para relawan ko, Euis baik memang, buktinya tidak bereaksi saat itu,” sambungnya.
Sementara itu Upen (64) warga sekitar menambahkan tempat saat Euis terekam kamera dari para relawan merupakan favorit nongkrong buaya tersebut.
“Memang Euis sering penampakan di sungai Cikaso, di Batu Satu atau Batu dua munculnya. Cuma seringnya hanya satu ekor buaya,” timpalnya.
“Munculnya Euis juga memang saat kondisi air sungai Cikaso surut dia biasa berjemur di lokasi itu, saat kondisi air keruh biasanya sering muncul, kalau airnya naik Euis ini tidak kelihatan,” sambungnya.
Ditegaskan Upen, Buaya Euis yang terekam kamera itu merupakan jenis buaya muara, hingga tidak heran dia sering berpindah pindah lokasi tidak hanya di Cikaso namun juga dimuara sungai.
Kata Upen, Euis muncul menampakan diri dilokasi Cikaso tidak rutin tiap hari, antara 2 hingga 3 bulan sekali, dimana ada dua lokasi yang memang menjadi favorit Euis dan buaya lainnya di Sungai Cikaso.
“Si Euis namanya, itu sejak dulu dinamai orang-orang, dulu muncul ada lima ekor buaya hingga saat ini memang kemunculannya tidak pernah bersinggungan dengan masyarakat sini,” imbuhnya.
