Bocah Nyalindung jadi Korban Trafficking

Terpisah, Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti mengatakan, pihaknya mengaku baru mendapatkan informasi mengenai adanya kasus dugaan trafficking tersebut.

Untuk itu, ia akan melakukan rapat koordinasi ineternal dengan lembaganya untuk menentukan sikap dan langkah preventif dalam menangani persoalan tersebut. “Setelah itu, kami akan mengunjungi keluarganya untuk mengetahui persoalannya secara benar,” katanya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya menilai, kasus human trafficking yang kerap terjadi di Kabupaten Sukabumi bukan hanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan tingkat pendidikan rendah.

Tetapi, lemahnya pengawasan mulai dari keluarga, pemerintah desa juga sangat berpengaruh besar akan terjadinya kasus perdagangan manusia tersebut. “Banyak di antara korban trafficking yang tidak diawasi dengan baik oleh keluarganya. Sehingga, mudah terjebak dalam lingkaran trafficking untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” paparnya.

Ia menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, untuk mengawasi anak-anaknya. Selain itu, apabila anaknya hendak bekerja ke laur daerah, diharapkan menempuh sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ada.

“Kasus trafficking dilakukan oleh mafia dan sindikat yang mempunyai jaringan sangat kuat. Sehingga, perlu upaya bersama untuk memberantasnya,” pungkasnya.

 

(cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *