Ada Jasad Wanita Hamil di Kolam Buaya, Diduga Dibunuh Selingkuhan

Foto semasa hidup korban Fransisca Wahyu Retno Panuntun

RADARSUKABUMI.com – Selingkuh berujung maut. Itulah yang dialami wanita muda, Fransisca Wahyu Retno Panuntun.

Ia dibunuh oleh pria selingkuhannya, Ricky Ashary (34) secara keji. Fransisca dibunuh usai digenjot di dalam mobi.

Bacaan Lainnya

Mayat Fransisca dibuang ke kolam penangkaran buaya Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Dari informasi yang didapat, Fransisca sempat berpamitan kepada suaminya pada Selasa (20/10) sekitar pukul 21.00 Wita.

Wanita berusia 25 tahun itu keluar rumah menggunakan sepeda motor. Rupanya Fransisca janjian dengan selingkuhannya, Ricky Ashary untuk bertemu di rumah sakit.

Fransisca dijemput Ricky Ashary di rumah sakit. Sepeda motor Fransisca dititipkan di rumah sakit. Ia dan selingkuhannya meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil.

“Korban diajak hubungan badan di sebuah lokasi, lalu karaoke. Setelah karaoke, mau ke lokasi (TKP) hubungan badan kedua,” ujar Kapolres Berau, AKB Edy Setyanto, Senin (26/10).

Di lokasi itu, pelaku dan korban melakukan hubungan badan. Pelaku kemudian menghabisi korban.

Tangan korban diikat, mulutnya dilakban. Mayat korban dibuang ke kolam penangkaran buaya dengan harapan dimakan buaya. Tapi, upaya pelaku menghilangkan jejak tidak membuahkan hasil yang mulus.

“Yang namanya kejahatan tidak ada yang sempurna karena mau dibuang nyangkut ranting, kalau masuk dimakan buaya jasadnya,” kata dia.

Mayat korban ditemukan oleh keluarga Surya Emy, Kepala Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah pada Rabu (21/10) sekitar pukul 17.25 Wita.

Emy mengaku, awalnya ia dan keluarganya ingin pulang ke Tepian Buah sehabis jalan-jalan di Tanjung Redeb. Namun dalam perjalanan anaknya ingin buang air kecil, dan memutuskan singgah di Mayang Mangurai, sekitar pukul 17.12 Wita.

“Awalnya anak saya mengira boneka. Ternyata setelah dipastikan ternyata manusia,” jelas Emy, dikutip Pojoksatu.id dari Prokal.co, Selasa (27/10).

Emy mengaku anaknya sempat ragu mengadu karena khawatir membuat dirinya kaget dan panik jika mengetahui hal itu. Bahkan, ia juga mengaku melihat bekas potongan tali dan jejak mobil di sekitar korban.

Menurutnya, keberadaan mayat di lokasi itu belum lama, karena ia melihat korban masih segar.

“Karena saya bingung lapor ke mana, jadi saya lapor ke Polsek Segah. Kapolres juga saya hubungi,” jelasnya.

(one/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *