Reporter : Abi Husna
SUKABUMI-Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Rapat Pleno DPP Partai Golkar, Rabu (13/12), Airlangga Hartarto ternyata memiliki hubungan genetik dengan salah satu tokoh pejuang kemerdekaan RI asal Sukabumi.
Ya, pria yang kini masih menjabat Menteri Perindustrian RI ini merupakan salah satu cucu dari seorang tokoh pejuang kemerdekaan RI asal Sukabumi yakni RH. Didi Sukardi, tokoh pejuang di masa
penjajahan Belanda yang namanya sudah diabadikan di Jalan RH Didi Sukardi Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.
Airlangga sendiri adalah putra dari Hartini (anak RH Didi Sukardi) dan Hartarto, (menantu RH. Didi Sukardi).
Ayahanda Airlangga, Hartarto pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
Dua paman Airlangga Hartarto juga tercatat sebagai pejuang Bojongkokosan, yaitu Edi Sukardi dan Heri Sukardi.
Pasha Ismaya Sukardi (mantan anggota DPR RI asal Demokrat Dapil Sukabumi) dan Laksamana Sukardi (mantan politisi PDIP dan Menteri BUMN zaman Presiden Megawati) juga merupakan saudara sepupu Airlangga dan cucu RH. Didi Sukardi.
“Meski lahirnya di Surabaya, tapi pak Airlangga masih turunan Sukabumi. Keluarga besar banyak di Sukabumi. Rumah keluarga besarnya ada disamping apotik otista, rumah tua peninggalan zaman Belanda dulu,”kata saudara sepupu Arilangga, Eko Purwanto saat dikonfirmasi radarsukabumi.com, Kamis (14/12).
Ketua Umum DPP Partai Golkar pengganti Setna Novanto tersebut memang belum pernah bermukim lama di Sukabumi. Ini karena sejak kecil, Airlangga selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain karena ikut tugas ayahnya.
Airlangga lanjut Eko pernah akan maju menjadi caleg DPR RI pada Peleg 2008 atau 2009 dari Dapil Sukabumi. Namun sayang, saat itu Airlangga tidak diberi kesempatan maju di Dapil Sukabumi. Airlangga justru nyaleg di DPR RI di Dapil Bogor.
DPP Partai Golkar lebih merekomendasikan Toni Apriliany dan Dewi Asmara untuk bisa nyaleg dari Sukabumi.
“Tapi saya yakin, Pak Airlangga tidak akan lupa dengan Sukabumi sebagai tempat bersejarah kakek dan keluarga besarnya,”ucap Eko.
