60 Anak Cimanggu Stunting

Ketua Kader PKK Desa Cimanggu, Mira saat mensosialisasikan pencegahan penyakit stunting di aula Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Selasa (22/10).

CIKEMBAR – 60 anak di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar positif mengidap gangguan pertumbuhan (stunting, red). Pemerintah desa mengklaim, asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi menjadi penyebab utama penyakit ini.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Cimanggu, Haris Pribadi mengatakan, stunting merupakan sebuah gangguan pertumbuhan anak yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak-anak lain dalam rentang usia yang sama.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan verifikasi petugas dari Dinas Kesehatan, dari empat kedusunan yang ada di wilayah Desa Cimanggu ini, ada 60 anak yang terjangkit stunting,” jelas Haris kepada Radar Sukabumi, Selas (22/10).

Haris mengaku terus berupaya melakukan sosialisasi kepada seluruh warga mengenai pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita. “Ini merupakan bentuk upaya kami dalam melakukan pencegahan stunting,” ujarnya.

Dalam penanganan stunting, pemerintah Desa Cimanggu melakukan berbagai ragam kegiatan. Seperti melakukan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan anak sejak dalam kandungan sampai berusia 2 tahun.

“Selain itu, kami juga terus melakukan koordinasi dan menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder, khususnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Cikembar untuk penyuluhan kepada seluruh warga Desa Cimanggu,” bebernya.

Ketua Kader PKK Desa Cimanggu, Mira menjelaskan, penyakit stunting merupakan sebuah ancaman utama kualitas hidup manusia. Bukan hanya itu, stunting juga selain dapat mengganggu pertumbuhan fisik juga dapat menghambat perkembangan otak anak.

“Ini tentu sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi, produktivitas dan kreativitas mereka pada produktif,” katanya.

Untuk itu, ia bersama seluruh kader Posyandu di Desa Cimanggu terus mensosialisasikan dan mengedukasi warga agar dapat memperhatikan asupan makanan anak sejak dini. “Ini sangat penting untuk menghindari berbagai permasalahan kesehatan akibat kekurangan gizi,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *