Agus menjelaskan, latihan standarisasi yang dilakukan selama tiga bulan ini dibagi menjadi tiga tahapan.
Yakni tahap basis, hutan gunung dan tahapan rawa laut. Sehingga, nantinya seluruh prajurit bisa menyesuaikan serta handal dalam berbagai medan pertampuran.
“Prajurit Kostrad pasca pelatihan ini akan kembali pada satuannya masing-masing. Mereka kembali mengasah kemampuan setelah sebelumnya diberikan materi dasar pertempuran dalam latihan ini,” ujarnya.
Selain itu dalam arahannya, Pangkostrad meyakini, apa yang telah ditempuh dalam rangka mencapai standarisasi kemampuan khusus bagi setiap prajurit Kostrad dapat menjadikan Kostrad sebagai kesatuan tempur lengkap yang dimiliki TNI AD.
“Prajurit Kostrad sudah seharusnya memiliki standarisasi kemampuan sehingga selalu bisa melaksanakan tugas yang diberikan dalam menjaga bangsa dan negera,” pesannya.
Setelah melaksanakan tradisi pembaretan dan penyematan brevet cakra kepada prajurit baru Kostrad, para prajurit melakukan demonstrasi senam senjata dan beladiri young moodo, doublestick serta atraksi pemecahan benda-benda keras yang dilanjutkan pembebasan tawanan.
(cr15/t)