11 Desa Nyatakan Bebas BABS

PALABUHANRATU— 11 desa di Kabupaten Sukabumi menyatakan bebas buang air besar sembarangan (BABS) di kebun atau sungai.

Usaha untuk membudayakan agar tidak melakukan BABS dikalangan masyarakat, yakni diantaranya dengan menyediakan jamban keluarga atau jamban umum.

Bacaan Lainnya

“Untuk mendorong peningkatan sanitasi berupa jamban keluarga atau jamban umum, Pemkab Sukabumi terus secara bertahap melakukan menggulirkan bantuan sarana jamban umum kepada masyarakat.

“kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami usai menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 54 di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, kemarin (18/11).
Tujuan dilakukan peningkatan penyediaan sarana jamban umum tersebut, kata dia, yakni guna mencegah

masyarakat agar tidak terus menerus membiasakandiri melakukan BABS dilingkungan sekitar rumahtinggalnya masing-masing. “Misalnya kebiasakan buang air besar dikali, kebun atau dibalong.

Sebab itu, Pemkab Sukabumi secara bertahap terus memberikan bantuan penyediaan jamban umum kepada masyarakat, ” ungkapnya.

Dengan begitu, Marwan berharap kedepan masyarakat selalu membudayakan buang air besar pada tempatnya yang layak serta tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan dan peduli terhadap kesehatan lingkungan.

“Suarakan ajakan, Ayo hidup sehat mulai dari kita, agar masyarakat tidak membiaskandiri melakukan BABS, membuang sampah sembarangan kini terus dikampanyekan kepada masyarakat dipelosok daerah Kabupaten Sukabumi, ” katanya.

Bahkan yang menggembirakan, kata Bupati ,belum lama ini ada sebelas desa di Kabupaten Sukabumi sudah mendeklerasikandiri terbabas dari prilaku BABS.

“Sebelas desa kini telah menyatakandiri bebas dari BABS, Untuk beberapa tahun kedepan, ia mengharapkan desa lainnya yang berjumlah sekitar 367 lebih bisa meningkatkan sisi sanitiasi lingkungan masyarakatnya,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Didi Supardi mengaku sangat optimis bila masalah BABS dikalangan masyarakat bisa terus ditekan, kemungkinan masalah penyakit berbasis masyarakat pun bisa terus menerus diminimalisasi

“Dengan peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat melalui KHN tahun ini, maka otomatis tingkat derajat kesehatan masyarakat pun bisa terus meningkat pula, ” katanya.

Masih kata Didi, sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan yang cukup epektif untuk mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak melalui sebuah perubahan prilaku secara kolektif dan pemberdayaan masyarakat.

“Saat ini di Kabupaten Sukabumi STBM dilaksanakan melalui program pembangunan sanitasi, diantaanya program penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat (Pamsimas), PAM STBM, Program sanitation dan rurel Infrastrukure (Usri) program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan lain sebagainya, ” katanya.

 

(cr1/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *