Bansos Tahap III Pemprov Jabar Cair, Serap Produk Lokal

BANDUNG – Penyaluran bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap III memanfaatkan produk lokal. Hal ini mendapat apresiasi dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI) Jawa Barat karena menggerakan ekonomi daerah.

Ketua DPW APSSI Jabar Nandang Sudrajat menyebut pemanfaatan produk lokal dalam paket bansos non tunai sesuai keinginan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan DPRD Jabar.

Bacaan Lainnya

Ia menyebut, komoditi produk lokal yang dimaksud meliputi garam, beras, kantong kemasan, dan masker. Komoditi beras memunculkan aneka merek beras yang diproduksi oleh penggilingan padi lokal Jabar.

Masker dan kemasan yang semula memakai dus diganti oleh kantong. Selain membangkitkan adanya produksi massal UMKM, kantong pun bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain oleh penerima bantuan dalam jangka panjang.

“Ini ada dampak positif langsung terhadap perputaran ekonomi lokal. Apalagi, dalam penyaluran (bansos non tunai) putaran ketiga ini, muatan komoditi lokalnya lebih variatif,” kata dia.

Di samping itu, terdapat komoditi garam yang harus dimaksimalkan menyerap garam produksi rakyat. Memang, menurutnya, kebanyakan garam konsumsi produksi rakyat masih terkendala pada pengemasan karena dilakukan secara manual.

“Bagi APPSI itu suatu temuan sebagai ladang untuk melakukan pembinaan sentra produksi bagi kebutuhan barang di pasar pasar rakyat. Artinya, peningkatan mutu produk menjadi utama, dan itu harus dilakukan,” katanya.

Berkaitan dengan itu, pihaknya langsung mengambil langkah konkret melakukan pembinaan mutu produk, bekerjasama dengan dengan Disperindag Jabar, BP POM Jabar, Bank Indonesia Jabar, dan BRI Wilayah Jabar.

“Mudah-mudahan melalui pembinaan peningkatan produk garam rakyat, bisa menjadi sumber barang bahan pangan yang aman untuk didistribusi ke pasar-pasar rakyat di Jawa Barat sebagai implementasi program distribusi APPSI untuk menyediakan barang barang murah dan berkualitas melalui sistem distribusi yang efisien,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, pelibatan banyak pihak dalam pengadaan bansos Jabar memang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Dijelaskannya, bansos Jabar tahap III berupa bantuan tunai dan nontunai senilai Rp350 ribu. Rinciannya, bantuan tunai sebesar Rp100 ribu, 5 kg beras kualitas premium, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 1 paket sarden, 1 paket kornet, 500 gram garam, 1 paket vitamin C, 5 buah susu kemasan kotak 200 ml, 4 buah masker, dan 1 buah tas.

“Bansos Jabar tahap III dapat membantu menggerakkan roda ekonomi lokal dan salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi. Tujuh dari 10 komoditi paket nontunai bansos sebagian besar berasal dan produksi Jabar sehingga membantu tenaga kerja dan pelaku usaha Jabar,” kata Arifin.

“Yang tunai bisa dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan turut membantu warung dan pedagang di sekitar masyarakat,” imbuhnya. (rls)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *