SAGARANTEN – Ibin (65), warga Kampung Cibungur, RT 13/5, Desa/Kecamatan Sagaranten tewas mengenaskan. Ia menjadi korban amukan si jago merah saat melahap rumahnya sekira pukul 11.00 WIB, Rabu (02/09/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, tubuh pria renta itu ditemukan warga di bawah puing-puing bangunan rumah, sisa persitiwa kebakaran. Petugas BPBD setempat menduga, kebakaran yang menewaskan pria pengidap stroke itu akibat korsleting listrik.
Api pertama kali dilihat warga berasal dari atap rumah korban, setelah itu membesar hingga meratakan rumah korban dan menjalar ke rumah saudaranya yang bernama Japarudin (47).
Sekretaris Kecamatan Sagaranten, Suherman mengatakan, berdasarkan laporan petugas di lapangan, kebakaran ini pertama diketahui oleh seorang warga yang bernama Sunandar (37). Ia langsung berteriak meminta tolong, selang berapa menit warga berdatangan dan berupaya untuk memadamkan api.
“Saat tiba di lokasi kejadian, warga pertama kali berupaya menyelamatkan Pak Ibin, karena ia sedang berada di dalam rumah. Terlebih kondisinya sedang sakit stroke. Namun upaya warga tidak berhasil, lantaran api cepat membesar,” jelas Suherman kepada Radar Sukabumi, Rabu (2/10).
Pihaknya mengaku, sudah berupaya maksimal memadamkan api dengan berkoordinasi kepada petugas Unit Pemadam Kebakaran Kecamatan Sagaranten. Namun saat petugas damkar ke lokasi, mobil damkar tidak bisa sampai ke lokasi kejadian karena medannya tidak bisa dilintasi mobil.
“Kami kesulitan memadamkan api, karena lokasi rumah berada di gang sempit, jadi proses pemadaman api sulit. Api dapat dipadamkan itu sekira pukul 13.00 WIB, setelah warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya,” ujarnya.
Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengaku api sulit dipadamkan karena selain mobil damkar tidak bisa menuju lokasi kejadian, juga bangunan korban terbuat dari material yang sangat mudah terbakar.
Sehingga, dalam waktu 40 menit lamanya, dua rumah panggung berukuran 6 x 12 meter itu hangus terbakar dan nyaris rata dengan tanah. “Berdasarkan pengakuan dari keluarga korban, Pak Ibin tidak bisa menyelamatkan diri karena ia mengidap penyakit stroke. Sementara, seluruh keluarganya yang lain sedang berada di sawah,” katanya.
Insiden ini, selain memakan korban jiwa, api juga telah merugikan pemilik rumah hingga mencapai ratusan juta rupiah. “Kami kesulitan saat memadamkan api, karena di lokasi kejadian, merupakan daerah krisis air. Akibat kejadian ini, ditaksir jumlah kerugian mencapai Rp250 juta,” pungkasnya. (den/d)