Perpustakaan Wisata Rp130 M ‘Berhantu’

Salah satu pengujung, Ameli Suherman (18) warga Kampung Gunungsumping, Desa Citepus mengakui, baru dua kali datang ke perpustakan wisata tersebut, karena jarak dari rumahnya tidak jauh.

Namun, enggan untuk datang kembali, selain buku yang di sediakan tidak lengkap, juga suasana kumuh tidak nyaman.

“Bukunya tidak lengkap ah, apalagi pasilitas gajebo untuk pembaca juga motor dan banyak ilalangnya, apalagi wc umumnya kurang terurus kotor dan jauh jaraknya dari gedung perpusnya,”singakatnya.(cr1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *