SCG Oh SCG

SUKABUMI – Puluhan anggota Pemuda Pancasila (PP) dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Cikembar mengontrog pabrik PT Siam Cement Group (SCG) di Jalan Pelabuhan II, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, kemarin (11/5). Mereka menyoalkan kendaraan pabrik semen yang menjadi biang kerusakan jalan, serta menuntut pihak perusahaan segera memperbaiki.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, massa menuding kendaraan PT SCG yang selalu melintas melebihi over kapasitas. Dampaknya, ruas jalan saat ini kondisinya rusak parah dan juga rawan terjadi kecelakaan. Mereka mengancam, jika pihak perusahaan dalam waktu dekat tidak segera melakukan perbaikan, maka kendaraan operasional PT SCG akan dihentikan secara paksa.

Bacaan Lainnya

Ketua PAC PP Kecamatan Cikembar, Yosep Emi Shaleh mengatakan, bahwa kendaraan berat milik PT SCG yang setiap harinya melintas jalur tersebut dengan muatan over kapasitas, telah mengakibatkan jalan berlubang. Apalagi, musim hujan seperti saat ini, badan jalan selain terdapat kubangan air yang mengangga, juga dipenuhi lumpur. Tak ayal, jika badan jalan tersebut kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

“Akibat kendaraan milik PT SCG ini, jalan raya Pelabuhan II, kondisinya rusak parah. Hal ini, lantaran muatanya yang over kapasitas. Seharusnya, perusahaan sebesar itu harus memiliki Andalalin untuk mengatur dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh aktivitas kendaraan PT SCG,” jelas Yosep kepada Radar Sukabumi saat berada di pintu masuk perusahaan tersebut, kemarin (11/5).

Dirinya mengaku, sebelum datang ke perusahaan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Wilayah Pelayanan II Sukabumi. Dinas tersebut menyatakan bahwa dalam pemeliharaan Jalan Raya Pelabuhan II sudah dilimpahkan kepada PT SCG.

Namun, faktanya dilapangan pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dinilai tidak efektif. Sebab masih banyak ditemukan jalan kondisinya kian memprihatinkan. “Ada 2 kilometer Jalan Raya Pelabuhan II yang berada diwilayah Kecamatan Cikembar yang kondisinya rusak parah. Hal itu, menadakan bahwa, aktivitas PT SCG tidak peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *