Wisatawan Pengunjung Cipiit Wajib Bermasker

JAMPANGTENGAH — Sejak dibuka pada 17 Juli lalu, objek wisata Dewa Dewi Cipiit di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, diserbu ratusan pengunjung lokal. Kemarin, sedikitnya 241 wisatawan lokal berbondong-bondong mengunjungi objek wisata yang nge-hits di kalangan anak muda ini.

Dari pantauan Radar Sukabumi, sejak pukul 8.30 WIB, pengunjung yang mayoritas warga Kecamatan Jampangtengah dan Kecamatan Cikembar mulai berdatangan bersama keluarga untuk menghabiskan waktu libur akhir pekan.

Bacaan Lainnya

Namun sebelum memasuki kawasan wisata, pengelola mewajibkan para pengunjung untuk menggunakan masker dan cuci tangan. Hal ini, dilakukan untuk mencegah mengabarkan Covid-19.

Salah seorang pengelola objek wisata Dewa Dewi Cipiit, Kasih mengatakan, peningkatan pengunjung sejak dibuka pada 17 Juli lalu sangat signifikan jika dibandingkan sebelum ditutupnya objek wisata ini.

“Biasanya paling banyak pengunjung diakhir pekan jumlahnya paling sekitar 100 orang. Tapi saat ini bisa dari 200 orang sampai 400 orang. Dan hari ini saja sudah ada 241 orang,” kata Kasih kepada Radar Sukabumi, kemarin (19/7).

Kendati demikian, pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan seperti mawajibkan pengunjung menggunakana masker, cuci tangan, jaga jarak dan lain sebagainya demi memutus mata rantai Civid-19.

“Bagi pengunjung yang tidak menggunakan masker kami sudah menyediakannya dan juga harus mencuci tangan ketika hendak masuk objek wisata. Hal ini demi kebaikan bersama sesuai anjuran dari pemerintah,” ujarnya.

Dijelaskan Kasih, setiap pengunjung dapat menikmati pemandangan dan susana sejuk juga pengelola objek wisata menyiapkan beberapa wahana seperti, perahu kayu dan perahu bebek dan wahana lainnya yang bisa di gunakan pengunjung.

“Adapun tiket masuk Rp 5.000 per orang. Jika ingin naik perahu pengunjung harus membayar Rp5.000. Wahana yang paling diminati pengunjung itu salah satunya perahu bebek,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung yang merupakan warga Kampung Bantarsari, Yandi Supriadi (28) menuturkan, objek wisata alam ini perlu terua dikembangkan mulai dari insfratuktur jalan, wahana bermain dan yang lainnya shingga dapat menarik animo masyarakat.

“Saya bersama teman saja hampir setiap minggu main ke sini karena memang lokasinya sejuk. Pas kalau untuk bersantai bersama keluarga, selain itu tiket masuk dan naik wahana juga tidak mahal jadi terjangkau untuk para pemuda,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *