Penggunaan Panel Surya Bifasial Untuk Meningkatkan Efisiensi Panel Surya Atap

Mukhlis Ali, M.T
Mukhlis Ali, M.T

Oleh: Mukhlis Ali, M.T.

Pembina KOMETS (Komunitas Mahasiswa Energi Terbarukan Sukabumi)
Dosen Teknik Mesin, Universitas Nusa Putra

Bacaan Lainnya

Panel surya atap merupakan salah satu energi terbarukan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Hal ini terutama untuk mengejar target bauran energi terbarukan 23% di tahun 2025.

Akan tetapi upaya untuk itu sampai saat ini banyak terkendala oleh efisiensi panel surya atap yang masih rendah.

Walaupun Indonesia sebagai negara tropis memiliki keuntungan karena mendapatkan sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, tapi kondisi cuaca yang sebagian besar berawan bahkan curah hujan yang tinggi di berbagai lokasi menjadi faktor negatif yang menyebabkan rendahnya efisiensi panel surya atap tersebut.

Dampak dari rendahnya efisiensi panel surya atap di beberapa lokasi di Indonesia, menyebabkan kapasitas panel surya atap yang dipasang tidak mampu mencukupi kebutuhan listrik rumah atau bangunan secara keseluruhan atau setidaknya menyebabkan kapasitas panel surya atap yang terpasang menjadi cukup tinggi.

Akibatnya biaya energi yang harus dibayarkan oleh pemilik bangunan menjadi relatif tinggi jika dibandingkan dengan biaya listrik dari PLN.

Salah satu solusi yang saat ini banyak dikembangkan di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi panel surya atap adalah penggunaan panel surya bifasial.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh TUV Rheinland Energy Gmbh, Jerman dan Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS), diketahui bahwa panel surya bifasial mampu meningkatkan perolehan energi listrik sebesar 4-15% dibandingkan panel surya monofasial.

Peningkatan perolehan energi ini disebabkan panel surya bifasial bukan hanya memanfaatkan cahaya matahari yang diterima secara langsung oleh bagian atas panel surya (direct sunlight) tapi juga dari pantulan cahaya matahari (reflected sunlight) yang diterima oleh bagian bawah panel surya.

Walaupun penggunaan panel surya bifasial saat ini sudah mulai marak digunakan, akan tetapi peningkatan efisiensi yang diharapkan masih bervariasi. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh posisi lokasi instalasi panel surya bifasial ditinjau dari garis lintangnya.

Posisi lokasi tersebut berpengaruh terhadap sudut pemasangan panel surya atap. Sayangnya, di Indonesia sudut pemasangan yang digunakan masih mengacu pada data panel surya monofasial.

Akibatnya peningkatan efisiensi yang diperoleh masih di bawah 5% dan tidak cukup signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang harus ditanggung akibat pembelian panel surya bifasial tersebut.

Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui sudut pemasangan yang optimum dalam proses instalasi panel surya bifasial sebagai panel surya atap.

Dengan harapan peningkatan efisiensi yang diperoleh dapat mencapai di atas 10% seperti hasil penelitian yang banyak dilakukan di Eropa maupun Amerika.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penerapan panel surya bifasial yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan efisiensi panel surya atap, sehingga dapat menurunkan biaya energi menjadi lebih kompetitif dibanding biaya listrik PLN. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *