Paranjoy Kerikil

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan/Net

“Sampai detik ini, belum pernah”.

Bacaan Lainnya

Apakah Anda pernah bertemu Gautam Adani?

“Pernah. Dua kali. Lalu telepon satu kali. Di pertemuan itu saya ditemani istri dan penulis lain. Selama dua jam dan 1 jam 55 menit. Yang lewat telepon 15 menit”.

Siapa yang berinisiatif mengadakan pertemuan itu?

“Pengacara saya. Tujuannya untuk bisa terjadi perdamaian. Yang lewat telepon dari saya sendiri”.

Apakah perkara ini mempengaruhi hidup Anda?

“Sangat. Menghabiskan waktu. Dan biaya”.

Apakah Anda akan berubah?

“Tidak”.

Melihat gelagatnya perkara ini pun akan berakhir di luar pengadilan. Tapi ketika pertemuan demi pertemuan belum menghasilkan kesimpulan, suasana di Adani berubah total. Grup Andani tiba-tiba punya musuh yang jauh lebih besar. Selama itu Adani hanya menghadapi satu kucing. Kini ia menghadapi singa raksasa.

Paranjoy lahir di Kalkuta. Lulus universitas di sana. Ia sudah menulis lebih dari 20 buku. Juga membuat video berita banyak sekali.

Ternyata masih ada wartawan seperti Paranjoy. Intelektual terkemuka India seperti Profesor Amartya Sen dan Noam Chomsky pun berada di belakangnya. Mungkin Paranjoy hanya dianggap kerikil di sepatu Adani. Kini ada batu besar di depan matanya. (Dahlan Iskan)

Pos terkait