Optimasi Literasi melalui SENAWAMI

Nyata dan Maya

Bagaimana sibuknya seorang guru terdapat dalam chapter lima dan delapan. Penjelasan dua ibu guru cantik dari pulau yang berbeda, Sumatera dan Kalimantan, menambah wawasan kita mengenai WhatsApp dan dinamikanya. Susiyati dalam chapter lima menguraikan bagaimana sebuah tulisan diproduksi. Ia menjelaskan bagaimana membuat kalimat efektif, bahasa singkat, dan memposting selain tulisan.

Dinamika WhatsApp digambarkan oleh Marlina Armansyah disertai dengan etika berWhatsApp. Kebiasaan baik apa saja yang harus diposting dan apa yang harus dihindari. Penjelasan juga disertai dengan contoh nyata yang terekam dalam grup Iro-Asean. Hal ini membuat penjelasan menjadi natural dan mudah dipahami. Bahkan dalam bab delapan ini diberikan contoh bagaimana mengelola grup WhatsApp dan bagaimana cara keluar dari sebuah grup. Dari keduanya kita belajar bagaimana menjadi literate di dua dunia, nyata dan maya.

Praktik Baik Ibu-Ibu

Berkegiatan di dunia nyata dan maya tidak dapat dihindari. Buku ini adalah perjalanan dunia nyata yang terikat secara digital dan menjadi karya fenomenal. Secara filosofis, Rukiyati menjelaskan dalam halaman 399. Keberadaan kita adalah diantara produktivitas di sisi kiri, kestabilan di tengah, dan target di kanan. Tugas kita adalah menjaga kestabilannya agar hidup berkualitas. Mereka saling berdiskusi, berliterasi, berbagi, berkolaborasi, bahkan mengikat persaudaraan secara maya. Hasilnya adalah sangat nyata, tulisan singkat dalam WhatsApp menjadi buku tebal tak ternilai. Dalam chapter sembilan dan sebelas praktik baik dari para penulis dipaparkan dengan gamblang. Isinya adalah bagaimana terus menerus memacu diri untuk mereposisi. Ketujuh penulis telah membuktikan kualitas hidup mereka melalui dua chapter ini.

Pos terkait