Optimasi Literasi melalui SENAWAMI

Buku Informatif

Senawami diterbitkan oleh Mirai Publishing dengan dimensi 155mm x 230mm. Buku setebal 468 halaman ini dicetak pada Februari 2021. Meskipun tebal, bahasa khas ibu-ibu yang mengalir, membuat buku ini sangat nyaman dibaca. Buku ini terdiri dari dua belas bab yang dilengkapi daftar istilah dan singkatan. Hal ini memudahkan pembaca memahami istilah atau singkatan dari beragam budaya yang berbeda. Delapan bab pertama ditulis mandiri oleh masing masing penulis dan empat bab selanjutnya ditulis secara bersama. Mayoritas tulisan dalam buku ini adalah tulisan yang diposting dalam grup Iro-Asean selama tahun 2020. Para penulis selalu menuliskan tempat dan tanggal tulisan yang diposting dalam grup. Inisiasi penulisan buku pada Januari (hal.201) dan tulisan terakhir pada 27 Juni 2020 (hal.455). Dengan demikian jejak tulisan sangat mudah ditelusuri.

Literasi WhatsApp

Delapan bab pertama buku ini berisi tulisan cerita keseharian penulis dan bagaimana WhatsApp dimanfaatkan oleh mereka. Banyak nilai yang disajikan oleh para penulis melalui pengalamannya. Dua bab pertama yang ditulis oleh Dewi Umaroh Hiysam membawa kita menyelami profesi konselor dan bagaimana memberikan solusi pada masalah seseorang. Dalam chapter tiga dan tujuh, Rukiyati dan Theresia menceritakan aktivitasnya sebagai dosen dan perannya dalam keluarga. Tulisan Rukiyati banyak memotret bagaimana emak-emak memanfaatkan WhatsApp mulai dari membeli sayur (hal.44) hingga mengelola keluarga dan pekerjaannya. Theresia menulis dengan sangat detail dan indah mengenai kehidupan di Austria dan pengalamannya selama di sana. Pada Chapter empat, Dewi Kartika menulis “Pendidikan ala WA” yang seluruhnya dilakukan secara digital. Armiyati dalam chapter enam sangat mempesona dengan tulisannya yang menangkap nilai sebuah pedesaan. Mulai dari makanan khas hingga panorama alam tergambarkan dengan sangat baik dan menggugah. Melalui Armiyati, kita menangkap bahwa literasi digital dapat dikuasai oleh orang “kampung”.

Pos terkait