Optimalisasi Produksi Telur Ayam dengan Alunan Musik

Peternak Telur Ayam

Oleh : Rifky Maulana
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

            Protein merupakan salah satu dari enam jenis kandungan gizi makanan yang harus dipenuhi dalam tubuh kita. Protein berguna untuk memberikan nutrisi bagi tubuh serta memperbaiki sel-sel yang telah rusak. Salah satu jenis makanan yang mengandung cukup banyak protein hewani adalah telur. Telur ayam merupakan komoditas pangan hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, selain daging ayam, daging sapi dan susu. Telur banyak digemari masyarakat karena kendungan nutrisi lengkap dan mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh serta harganya terjangkau. Telur secara alami digunakan oleh bangsa unggas untuk melanjutkan keturunannya.

Bacaan Lainnya

            Usaha sektor peternakan khususnya ayam ras petelur merupakan usaha yang mempunyai perkembangan yang cukup pesat. Usaha peternakan ayam petelur memberikan peranan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani pada masyarakat dan berbagai keperluan industri khususnya pangan. Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha yang cepat mengalami perkembangan karena pengaruhnya sebagai penghasil sumber protein yang murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, sehingga siklus perputaran usaha sangat besar dan cepat.

Kebutuhan protein bagi manusia berbeda-beda tergantung kepada umur, jenis aktivitas, dan faktor lainnya. Protein asal hewan sangat penting bagi manusia karena komposisi asam aminonya lebih seimbang dibandingkan protein nabati. Selain itu, protein hewani merupakan sumber mineral penting, sumber vitamin B12 yang tidak terdapat dalam produk nabati, dan yang lebih penting adalah memiliki rasa yang lebih lezat (Prasetyo, 2018).

            Berdasarkan anjuran Widya Pangan dan Gizi, konsumsi protein masyarakat seharusnya sebesar 6 gram/kap/hari. Pendapat lain mengatakan bahwa untuk mencukupi protein hewani seharusnya anak balita mengonsumsi sebutir telur (terutama kuning telur) setiap hari, untuk orang dewasa mengonsumsi tiga butir telur setiap minggu. Sedangkan bagi wanita hamil dan menyusui memerlukan tambahan gizi yang dapat dicukupi dengan makan dua butir telur setiap hari. Namun sayangnya jumlah persediaan telur tidak sebanding dengan jumlah penduduk.

            Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), menjelaskan berdasarkan data saat ini produksi telur nasional tidak dapat disebut berlebih. Produksi telur di Indonesia pada tahun 2020 terhitung surplus 615 ton sebagai cadangan pangan nasional.

“Ini sangat sedikit apabila dibandingkan dengan cadangan pangan negara lainnya,” paparnya.

            Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas telur pada ayam ras petelur adalah melalui terapi musik klasik. Alunan musik ternyata tidak hanya menjadi media hiburan saja, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam usaha peternakan ayam untuk meningkatkan produksi telur ayam. Alunan musik ini dilakukan guna mengurangi gangguan pada ayam yang dapat stres sewaktu-waktu. Terapi ini dilakukan dengan memainkan alunan musik di dalam kandang dengan durasi tertentu. Dengan demikian, tingkat ketenangan ayam dapat berdampak pada daya tahan tubuh, sehingga melancarkan proses bertelur dan dapat meningkatkan produktifitas ayam untuk bertelur. Selain itu, penempatan speaker (Pengeras suara) pada sudut ruangan kandang dapat meminimalisir ayam untuk tidak bertelur di lantai kandang, karena dapat mengurangi kualitas telur seperti adanya keretakan atau bahkan pecah akibat terinjak/tertendang oleh peternak. Ayam lebih cenderung mendatangi sumber suara sehingga membuat ayam bertelur pada tempat yang telah disediakan untuk bertelur.

            Glen, seorang peternak ayam petelur di peternakan Addington di Lancashire mempunyai cara unik untuk membuat ayam-ayamnya tenang dan produktif. Ia percaya, musik dapat membantu menurunkan kecemasan dan stres ayam ternaknya serta menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka. Glenn memang peternak yang inovatif, ia memiliki 4 ruangan besar atau semacam gudang untuk kandang ayam-ayam petelurnya. Dua gudang dipasangi isolasi suara dan dua lainnya tanpa isolasi sebagai kontrol.

            Ayam-ayam yang sudah 16 minggu di dalam kandang, perlahan-lahan diperkenalkan dengan suara musik yang dimainkan pada titik-titik berbeda dalam sehari untuk membantu mengontrol rutinitas makan dan tidur mereka. Jadi, ayam-ayam ini memiliki waktu selama 25 menit untuk menikmati musik dan membantu mereka bangun, serta 40 menit menikmati musik di malam hari untuk membantu mereka naik ke tempat bertengger untuk tidur. Kemudian musik dengan irama yang tenang dimainkan saat mereka tidur. Pihaknya mengklaim jika unggasnya kini jauh lebih tenang.

            “Beberapa tahun yang lalu, ketika dokter hewan atau orang lain berkunjung, ayam-ayam itu akan ribut karena takut dengan suara-suara asing itu. Saat ini, siapa pun dapat berjalan-jalan di sekitar gudang, dan ayam-ayam betina itu tidak mempermasalahkannya sama sekali,” ungkap Glen. Dirinya menambahkan, jika ayam ternaknya bahkan tidak terganggu dengan suara mesin bor karena sudah terbiasa dengan berbagai suara dan kebisingan.

            Untuk menguji keefektifitasan terapi ini, dilakukan penelitian di perusahaan Jengrik Farm. Penelitian menggunakan pendekatakan deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan 20 ekor ayam ras petelur yang diberi perlakuan pemberian terapi musik klasik selama 2 kali dalam satu hari dengan durasi masing-masing 30 menit. Percobaan dilakukan selam 16 kali percobaan. Terapi musik klasik dapat meningkatkan produksi telur dari 1 butir sekali bertelur menjadi 2 butir setia bertelur. Melalui penggunaan terapi musi klasik di perusahaan Jengrik Farm dapat meningkatkan jumlah produksi telur sehingga dapat meningkatkan peluang usaha mengingat masih sedikitnya usaha peternakan di daerah Karanganyar.

            Penelitian selanjutnya terdapat pada PT Harvest Pulus Papua. PT Harvest Pulus Papua yang baru saja beroperasi memproduksi telur ayam di Kampung Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, memutarkan sejumlah lagu untuk menghibur 23 ribu ekor ayam petelur yang ditampung.

“Kita selalu putar lagu dalam ruang tempat dimana ayam itu bertelur agar supaya ayam itu terbiasa dengan suara manusia. Tetapi juga kalau ada pegawai yang masuk ke dalam ruangan penampungan ayam, mereka tidak stres,” kata Direksi PT Harvest Pulus Papua, Budi Santoso di Holtekamp saat dikonfirmasi di Jayapura, Minggu.

Menurut Budi, dengan mendengarkan lagu, maka telur yang dihasilkan oleh ayam itu akan baik. “Jadi, sama dengan manusia kalau dia lagi stres berarti hasilnya jelek,” ujarnya.

            Dengan demikian, musik bukan hanya sebagai media penghibur bagi manusia saja. Produksi telur ayam juga dapat terpengaruh akibat alunan musik yang dimainkan pada proses pembudidayaan. Alunan musik dapat membuat ayam menjadi tenang dan tidak mudah stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas telurnya. Selain itu dengan sering memutar alunan musik dapat membuat ayam menjadi tidak takut dengan suara bising dari luar kandang, sehingga dapat mengurangi stres pada ayam. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *